JAKARTA – Strategi bidding Google Ads adalah jantung dari setiap kampanye iklan yang sukses. Ini bukan sekadar tentang siapa yang menawar paling tinggi, tetapi tentang bagaimana Anda secara cerdas mengalokasikan anggaran untuk mencapai tujuan bisnis, entah itu meningkatkan penjualan, mendapatkan lebih banyak leads, atau membangun brand awareness.
Seiring dengan semakin canggihnya kecerdasan buatan (AI), platform Google Ads terus berevolusi. Memahami berbagai Google Ads bidding strategies yang tersedia—dari yang manual hingga yang sepenuhnya otomatis—menjadi kunci agar iklan Anda tidak hanya berjalan, tetapi juga memberikan hasil yang efisien dan terukur.
Artikel ini akan mengupas tuntas 8 strategi bidding yang paling sering digunakan dan relevan di tahun 2025, membantu Anda memilih mana yang paling tepat untuk kampanye Anda.
Apa Itu Strategi Bidding Google Ads?
Secara sederhana, strategi bidding Google Ads adalah metode yang Anda gunakan untuk menetapkan tawaran (bid) dalam lelang iklan Google. Tujuannya adalah agar iklan Anda ditampilkan kepada audiens yang tepat dengan biaya yang paling efisien untuk mencapai sasaran spesifik.
Setiap kali ada ruang iklan yang tersedia, Google akan menjalankan lelang super cepat untuk menentukan iklan mana yang akan muncul. Strategi bidding Anda memberi tahu Google bagaimana cara menawar atas nama Anda dalam lelang tersebut.
Secara garis besar, ada dua pendekatan utama:
- Manual Bidding
Anda memiliki kontrol penuh untuk menetapkan jumlah bid maksimum untuk setiap klik (Manual CPC). - Automated Bidding
Anda menyerahkan tugas penawaran kepada machine learning Google untuk mengoptimalkan hasil berdasarkan tujuan yang Anda pilih (misalnya, konversi atau klik).
8 Strategi Bidding Google Ads Paling Efektif
Berikut adalah delapan strategi utama yang perlu Anda ketahui, lengkap dengan tujuan dan kapan waktu terbaik untuk menggunakannya.
Strategi Berbasis Kesadaran Merek (Awareness)
1. Target Impression Share
- Tujuan Utama
Visibilitas Maksimal. Strategi ini bertujuan agar iklan Anda muncul sesering mungkin di lokasi strategis halaman hasil pencarian Google—baik itu di posisi teratas absolut, di bagian atas halaman, atau di mana saja di halaman pertama. - Kapan Digunakan
Sangat ideal untuk kampanye brand awareness, saat Anda ingin mendominasi kata kunci tertentu, atau ketika Anda ingin mengungguli kompetitor secara langsung di hasil pencarian. - Perlu Diperhatikan
Fokusnya adalah penayangan, bukan klik atau konversi. Pastikan Anda memantau anggaran dengan cermat.
2. Viewable CPM (vCPM)
- Tujuan Utama
Meningkatkan Keterlihatan Iklan Display & Video. Dengan vCPM, Anda hanya membayar ketika iklan Anda benar-benar terlihat oleh pengguna (minimal 50% area iklan terlihat selama 1 detik untuk display, atau 2 detik untuk video). - Kapan Digunakan
Sempurna untuk kampanye di Google Display Network (GDN) dan YouTube Ads yang tujuannya adalah membangun pengenalan merek secara masif. - Perlu Diperhatikan
Ini adalah pengembangan dari CPM tradisional. Memastikan iklan Anda terlihat jauh lebih berharga daripada sekadar ditayangkan.
Strategi Berbasis Pertimbangan (Consideration)
3. Maximize Clicks
- Tujuan Utama
Mendatangkan Lalu Lintas (Traffic) Sebanyak-banyaknya. Google akan secara otomatis menetapkan bid untuk mendapatkan klik sebanyak mungkin sesuai dengan anggaran harian Anda. - Kapan Digunakan
Efektif saat Anda baru meluncurkan website, ingin meningkatkan traffic dengan cepat, atau sedang melakukan riset pasar untuk melihat kata kunci mana yang paling banyak mendatangkan pengunjung. - Perlu Diperhatikan
Strategi ini tidak memprioritaskan kualitas traffic. Anda mungkin mendapatkan banyak klik, tetapi belum tentu dari audiens yang siap berkonversi.
Strategi Berbasis Konversi (Conversion)
4. Enhanced Cost Per Click (ECPC)
- Tujuan Utama
Kombinasi Kontrol Manual dan Otomatisasi Cerdas. Ini adalah versi semi-otomatis dari Manual CPC. Anda tetap menetapkan bid manual, tetapi Google memiliki keleluasaan untuk menaikkan atau menurunkan bid Anda jika sistem mendeteksi peluang konversi yang tinggi atau rendah. - Kapan Digunakan
Cocok untuk pengiklan yang ingin mempertahankan sebagian kontrol atas bid mereka tetapi juga ingin memanfaatkan sedikit bantuan AI dari Google untuk meningkatkan konversi. - Perlu Diperhatikan
Pastikan conversion tracking Anda sudah terpasang dengan benar agar ECPC bisa bekerja secara optimal.
5. Maximize Conversions
- Tujuan Utama
Meraih Konversi Sebanyak Mungkin. Dengan strategi ini, Google akan secara agresif menggunakan anggaran Anda untuk mendapatkan jumlah konversi terbanyak. - Kapan Digunakan
Ideal untuk kampanye lead generation atau penjualan di mana tujuannya adalah kuantitas konversi, tanpa terlalu memikirkan biaya per akuisisi pada awalnya. - Perlu Diperhatikan
Strategi ini bisa menghabiskan anggaran Anda dengan cepat. Awasi kinerjanya dan pertimbangkan untuk beralih ke Target CPA setelah Anda memiliki cukup data.
6. Target Cost Per Action (CPA)
- Tujuan Utama
Mendapatkan Konversi dengan Biaya Tertentu. Anda memberi tahu Google berapa biaya maksimum yang bersedia Anda bayarkan untuk satu konversi (misalnya, Rp50.000 per lead). Google kemudian akan mencoba mendapatkan konversi sebanyak mungkin dengan biaya rata-rata di angka tersebut. - Kapan Digunakan
Sangat efektif jika Anda sudah mengetahui customer acquisition cost (CAC) Anda dan memiliki data historis konversi yang cukup. - Perlu Diperhatikan
Menetapkan Target CPA yang terlalu rendah dapat membatasi jangkauan iklan Anda. Mulailah dengan angka yang realistis berdasarkan data kampanye sebelumnya.
Strategi Berbasis Pendapatan (Revenue)
7. Target Return on Ad Spend (ROAS)
- Tujuan Utama
Mencapai Target Pendapatan dari Belanja Iklan. Anda menetapkan target pengembalian yang diinginkan. Misalnya, target 500% berarti Anda ingin menghasilkan pendapatan Rp5 untuk setiap Rp1 yang dihabiskan untuk iklan. - Kapan Digunakan
Wajib digunakan untuk bisnis e-commerce dan kampanye yang fokus pada penjualan langsung dengan nilai transaksi yang bervariasi. - Perlu Diperhatikan
Sama seperti Target CPA, menetapkan Target ROAS yang tidak realistis (terlalu tinggi) akan membuat iklan Anda sulit berjalan. Pastikan Anda melacak nilai konversi (conversion value) dengan akurat.
Strategi Berbasis AI Menyeluruh
8. Performance Max (PMax)
- Tujuan Utama
Mengoptimalkan Kinerja di Seluruh Channel Google. Ini adalah bidding strategy Google Ads paling canggih saat ini. PMax adalah tipe kampanye berbasis tujuan yang menggunakan AI untuk menemukan pelanggan yang berkonversi di semua inventaris Google (YouTube, Display, Search, Discover, Gmail, dan Maps) dari satu kampanye tunggal. - Kapan Digunakan
Saat tujuan utama Anda adalah konversi atau penjualan online, dan Anda ingin memberikan keleluasaan penuh pada AI Google untuk mencari pelanggan di mana pun mereka berada. - Perlu Diperhatikan
PMax membutuhkan aset kreatif yang kuat (teks, gambar, video) dan data konversi yang solid. Strategi ini adalah "kotak hitam" di mana Anda memiliki kontrol yang lebih sedikit dibandingkan kampanye tradisional.
Manual vs Otomatis: Memilih Google Ads Bidding Strategies yang Tepat
Memilih antara kontrol penuh atau efisiensi AI adalah pertanyaan umum. Berikut perbandingan singkatnya:
Fitur | Manual Bidding (Manual CPC) | Automated Bidding (semua strategi lain) |
---|---|---|
Kontrol | Penuh. Anda mengatur bid per kata kunci. | Terbatas. Anda mengatur tujuan, Google yang bekerja. |
Waktu | Membutuhkan banyak waktu dan analisis. | Sangat efisien, menghemat waktu Anda. |
Data | Bergantung pada analisis dan intuisi Anda. | Memanfaatkan jutaan sinyal data Google secara real-time. |
Kapan Cocok | Kampanye skala kecil, butuh kontrol granular. | Sebagian besar skenario, terutama jika punya data konversi. |
Kesimpulan: Tidak Ada Satu Strategi untuk Semua
Memilih strategi bidding Google Ads yang paling efektif bukanlah keputusan satu kali. Pilihan terbaik akan selalu bergantung pada tujuan spesifik kampanye, tingkat kedewasaan akun iklan Anda, dan jumlah data yang Anda miliki.
Jangan takut untuk bereksperimen. Mulailah dengan strategi yang paling sesuai dengan tujuan Anda, berikan waktu bagi machine learning untuk belajar (biasanya 1-2 minggu), analisis hasilnya, dan jangan ragu untuk beralih ke strategi lain jika diperlukan. Dengan pendekatan yang tepat, Anda dapat memastikan setiap rupiah dari anggaran iklan Anda bekerja sekeras mungkin untuk menumbuhkan bisnis Anda.
Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News