JAKARTA – Air rebusan daun kerap dianggap sebagai minuman herbal untuk merawat kebugaran tubuh. Meski demikian, Anda harus sangat waspada dalam meminumnya.
Sebab, terdapat ancaman kesehatan yang mengintai apabila Anda sembarangan mengonsumsinya, di mana dampak buruknya bahkan dapat memicu terjadinya gagal ginjal.
Menyadur informasi dari laman Medical News Today, meminum air rebusan daun menyimpan risiko akibat potensi racun, munculnya reaksi alergi (seperti mual, diare, dan nyeri lambung), serta interaksi dengan jenis obat-obatan tertentu.
Hal tersebut krusial untuk diperhatikan, terutama bagi ibu hamil atau individu dengan riwayat penyakit tertentu seperti diabetes maupun hipertensi.
Walaupun sejumlah air rebusan daun diklaim memiliki khasiat, melakukan konsultasi dengan dokter menjadi langkah yang sangat penting guna mencegah efek samping yang fatal.
Risiko air rebusan daun
Dokter spesialis urologi Sigit Sholichin memberikan peringatan terkait kebiasaan masyarakat yang mengonsumsi air rebusan daun secara bebas.
"[Air rebusan daun] malah berbahaya. Justru obat-obatan dari daun apa direbus bisa jadi satu material atau komponen yang nefrotoksik, bisa meracuni ginjal," ujar Sigit.
Sigit memaparkan bahwa tanpa adanya pemahaman mengenai dosis yang tepat serta bukti ilmiah, meminum air rebusan daun dapat berujung pada gagal ginjal.
Salah satu poin utama yang perlu diwaspadai adalah efek samping dari zat yang terkandung dalam air rebusan yang menurut penilaian Sigit justru berpotensi merusak organ ginjal.
"Jadi kalau daun direbus, satu daun, satu lembarnya ukuran berapa, airnya berapa, berapa lama, kan ada dosisnya. Takutnya malah itu menjadi satu kandungan berlebihan, justru merusak ginjal," tegas Sigit menjelaskan.
Contoh kasusnya adalah penggunaan rebusan daun sukun. Sebagian besar orang meyakini bahwa air rebusan daun sukun mampu membantu meredakan asma, nyeri gigi, hingga peradangan sendi.
Berdasarkan data dari beragam sumber, daun sukun memang memiliki senyawa aktif dengan sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Akan tetapi, konsumsi air rebusan daun sukun juga dapat berisiko jika dilakukan dengan metode yang keliru.
Salah satu dampaknya adalah gangguan fungsi ginjal akibat tingginya kadar potasium pada daun sukun jika dikonsumsi rutin setiap hari. Kadar kalium di dalamnya pun dapat mengganggu mekanisme kerja ginjal.
Terdapat banyak aspek yang memengaruhi efektivitas maupun efek samping dari konsumsi air rebusan daun herbal.
Tiap jenis daun mempunyai kandungan nutrisi yang berlainan, dan beberapa di antaranya dapat memicu gangguan jika masuk ke tubuh secara berlebihan.
Selain itu, faktor takaran konsumsi, status kesehatan tiap orang, hingga lama waktu perebusan daun juga berdampak pada jenis senyawa yang dihasilkan.
Oleh karena itu, agar kebiasaan meminum air rebusan daun tidak menyebabkan gagal ginjal, Anda sangat disarankan untuk berdiskusi dengan tenaga medis terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya.
Memahami gagal ginjal
Merujuk pada penjelasan laman Cleveland Clinic, gagal ginjal merupakan suatu kondisi saat salah satu atau kedua ginjal Anda kehilangan kemampuan untuk berfungsi secara mandiri.
Beberapa pemicu utamanya mencakup penyakit diabetes, hipertensi, serta cedera ginjal akut. Kebiasaan mengonsumsi air rebusan secara sembarangan juga dapat menjadi faktor penyebab.
Tanda-tandanya meliputi rasa lemas berlebih, mual dan muntah, terjadinya pembengkakan, perubahan pola buang air kecil, hingga menurunnya kemampuan berpikir jernih.
Kondisi gagal ginjal dapat berkembang ke fase yang paling kritis, yakni penyakit ginjal stadium akhir (ESKD), yang dapat mengancam nyawa jika tidak mendapatkan penanganan medis.
Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News