Haruskah Sikat Gigi Diganti Usai Sembuh dari Sakit? Ini Penjelasannya

Haruskah Sikat Gigi Diganti Usai Sembuh dari Sakit? Ini Penjelasannya
Ilustrasi sikat gigi. [Foto: NET]

JAKARTA – Kuman yang ada di dalam rongga mulut memiliki potensi untuk menempel pada bulu sikat gigi dan memicu gangguan kesehatan. Lantas, apakah kita harus mengganti sikat gigi setelah baru saja sembuh dari sakit?

Secara umum, penggunaan sikat gigi disarankan untuk diperbarui setiap 3 hingga 4 bulan sekali, atau segera setelah bulunya rusak dan tidak lagi nyaman saat dipakai.

Walaupun sikat gigi berisiko menyimpan kuman, pada dasarnya peluang kuman tersebut untuk menularkan kembali penyakit yang sama tergolong sangat kecil.

Perlukah Mengganti Sikat Gigi Setelah Sakit?

Apakah kita harus mengganti sikat gigi sesudah pulih dari sakit? Jawabannya tidak diwajibkan. Bahkan dalam kondisi radang tenggorokan yang hebat sekalipun, Anda tidak harus membuang sikat gigi lama.

Dilansir dari laman Verywellhealth, sebuah riset yang dilakukan pada tahun 2013 menunjukkan bahwa sikat gigi yang dipakai oleh anak-anak dengan kondisi radang tenggorokan tidak menunjukkan pertumbuhan bakteri yang lebih banyak.

Ketika sedang jatuh sakit, sistem pertahanan tubuh akan memproduksi antibodi guna membasmi kuman serta memproteksi Anda agar tidak terjangkit virus yang serupa kembali.

Hal itulah yang menjadi alasan mengapa sikat gigi yang terpapar kuman pilek atau flu tidak akan memicu Anda sakit kembali setelah kondisi tubuh membaik.

Dapatkah Sikat Gigi Menyebarkan Penyakit?

Anda memang tidak diwajibkan mengganti sikat gigi pribadi setelah pulih, namun apabila Anda meletakkan sikat gigi di wadah yang sama dengan milik orang lain saat sedang sakit, ada baiknya seluruh sikat gigi di tempat tersebut diganti.

Anda mungkin tidak akan mengalami infeksi berulang, tetapi kuman yang menempel dapat berpindah kepada orang lain dan mengakibatkan mereka jatuh sakit.

Sebagai langkah pencegahan infeksi kembali, American Academy of Dermatology Association memberikan saran untuk menyingkirkan sikat gigi, produk pelembap bibir, serta perlengkapan mulut lainnya yang diletakkan bersamaan dalam satu wadah dengan sikat gigi milik orang lain.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Sikat Gigi?

Merujuk informasi dari laman Cleveland Clinic, Asosiasi Dokter Gigi Amerika (American Dental Association) memberikan anjuran agar sikat gigi diperbarui minimal setiap tiga hingga empat bulan.

Sebab, sikat gigi yang telah dipakai selama berbulan-bulan berpotensi menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri dan efektivitasnya dalam membersihkan akan menurun seiring berjalannya waktu.

Di samping itu, Anda pun dapat menggantinya lebih awal jika bulu sikat tampak mulai mekar, jatuh ke dalam toilet, terkena gigitan hewan peliharaan, atau ditinggalkan terlalu lama di dalam tas.

Sikat gigi dengan kondisi rusak harus segera diganti supaya tidak melukai bagian mulut, gigi, serta gusi. Selain itu, sikat gigi yang tidak layak pakai memiliki fungsi pembersihan yang tidak maksimal.

Itulah ulasan untuk menjawab pertanyaan apakah kita harus mengganti sikat gigi setelah sakit? Kuman di area mulut memang bisa berpindah ke sikat gigi, namun Anda tetap diperbolehkan menggunakannya kembali.

Tetapi, perlu diingat bahwa sikat gigi bisa menularkan kuman ke orang lain jika disimpan dalam satu wadah, sehingga dalam situasi ini sikat gigi sebaiknya segera diganti.

Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index