JAKARTA – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk/Krakatau Steel Group, dalam menghadapi 2026, memperkuat langkah restrukturisasi untuk melanjutkan transformasi perusahaan yang dinilai berjalan positif sepanjang 2025.
Direktur Utama PT Krakatau Steel Akbar Djohan menyampaikan bahwa capaian kinerja dan proses transformasi perseroan sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam penguatan industri strategis nasional.
"Keberhasilan restrukturisasi yang tercermin dari laba, peningkatan produksi dan penjualan, serta penguatan struktur keuangan merupakan fondasi penting bagi Krakatau Steel untuk berkontribusi lebih besar dalam mewujudkan kemandirian industri baja nasional transformasi ini kami jalankan secara disiplin dan berkelanjutan," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (25/12/2025).
Berbagai pencapaian sepanjang 2025, lanjut dia, mencerminkan semakin kuatnya fundamental perusahaan sekaligus kesiapan perseroan untuk memasuki fase pertumbuhan yang berkelanjutan.
Perseroan membukukan laba bersih sebesar 24 juta dolar AS pada kuartal III 2025, yang menunjukkan momentum positif dari efektivitas restrukturisasi kewajiban serta peningkatan efisiensi operasional.
Dari sisi efisiensi, perseroan berhasil memangkas biaya usaha sebesar 12 persen hingga triwulan III 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Langkah tersebut merupakan bagian dari transformasi berkelanjutan guna membentuk struktur biaya yang lebih sehat dan kompetitif.
Pada aspek operasional, stabilisasi pabrik menunjukkan hasil positif dengan volume produksi baja konsolidasi hingga kuartal III 2025 mencapai 740 ribu ton, meningkat dibandingkan periode yang sama 2024 sebesar 540 ribu ton.
Seiring kenaikan produksi, volume penjualan baja konsolidasi perseroan juga terus meningkat sepanjang 2025, yakni 226 ribu ton pada kuartal I, naik menjadi 244 ribu ton pada kuartal II, dan mencapai 269 ribu ton pada kuartal III.
"Tren ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan pasar serta penguatan peran Krakatau Steel dalam memenuhi kebutuhan baja nasional," ujar Akbar, yang juga menjabat sebagai Chairman Indonesia Iron & Steel Industry Association (IISIA) dan Chairman Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA).
Dalam menyongsong 2026, tambahnya, perseroan memandang dinamika pasar sebagai bagian dari siklus usaha yang harus dikelola secara prudent.
Dengan fundamental bisnis yang terus membaik, perseroan optimistis mampu mengelola perusahaan secara konsolidasi dengan nilai aset mencapai 825,3 juta dolar AS, yang didukung oleh kinerja operasional dan keuangan sepanjang 2025 dengan tren pemulihan dan penguatan berkelanjutan.
Akbar menyebutkan bahwa keberhasilan transformasi serta kinerja positif Krakatau Steel tidak lepas dari dukungan Danantara sebagai pemegang saham Seri B, melalui pemberian Pinjaman Pemegang Saham (PPS) untuk memenuhi kebutuhan modal kerja pengoperasian fasilitas hot strip mill (HSM) dan cold rolling mill (CRM).
Dukungan Danantara, tambahnya, berperan penting dalam menjaga kelangsungan operasional, memperkuat likuiditas, serta mendukung pelaksanaan program efisiensi perseroan sehingga Krakatau Steel dapat fokus menjalankan agenda transformasi dan peningkatan daya saing usaha secara berkelanjutan.
Sementara itu, melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Krakatau Steel menetapkan susunan terbaru pengurus perseroan, yakni Komisaris Utama Hendro Martowardojo, Komisaris Independen Willgo Zainar, Komisaris Independen David Pajung, Komisaris Setia Diarta, dan Komisaris Adityo Haryo Bimo.
Adapun jajaran direksi terdiri atas Direktur Utama Akbar Djohan, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Daniel Fitzgerald Liman, Direktur Komersial, Pengembangan Usaha, dan Portofolio Hernowo, Direktur SDM Suryantoro Waluyo, serta Direktur Infrastruktur dan Operasi Sidik Darusulistyo.
Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News