Menpar: Pergeseran Wisatawan Buka Peluang Wisata Minat Khusus

Menpar: Pergeseran Wisatawan Buka Peluang Wisata Minat Khusus
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana (Foto: dok. Kemenpar)

JAKARTA – Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menyatakan bahwa adanya pergeseran dalam pola sumber wisatawan telah menciptakan peluang untuk mengembangkan jenis pariwisata minat khusus, misalnya wisata ramah muslim.

“Kondisi perubahan sumber wisatawan ini menegaskan pentingnya menyesuaikan penawaran para wisata Indonesia agar relevan dan menarik bagi segmen wisatawan baru, sekaligus membuka peluang untuk mengembangkan para wisata minat khusus,” kata Widiyanti dalam acara Tourism Outlook di Jakarta, Rabu (29/10/2025), dikutip dari berbagai sumber.

Widiyanti menyampaikan bahwa situasi ini merupakan salah satu dari tiga tren global yang kini sedang mengalami perubahan. Selain sumber wisatawan, dua hal lain yang juga bergeser adalah demografi dan pola pemilihan destinasi pariwisata.

Jika sebelumnya pasar outbound dalam sektor pariwisata banyak didominasi oleh negara-negara dari Amerika, Eropa Barat, dan Asia Timur, ia menyebut bahwa distribusinya saat ini semakin beragam. 

Negara-negara seperti Indonesia, Amerika Selatan, Asia Selatan, hingga Timur Tengah diprediksi akan masuk dalam 15 besar pasar outbound pada tahun 2040.

Perkiraan ini didasarkan pada proyeksi pertumbuhan populasi kelas menengah, peningkatan pendapatan per kapita, dan indeks harga konsumen. 

Masuknya negara-negara tersebut dinilai akan meningkatkan minat terhadap wisata ramah muslim, terutama bagi wisatawan yang berasal dari Timur Tengah.

Menurut data yang dimiliki oleh Crescent Rating untuk tahun 2030, peluang pasar wisata ramah muslim semakin besar mengingat total pengeluaran wisatawan muslim diperkirakan mencapai lebih dari 235 miliar dolar AS.

“Dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia telah memiliki ekosistem dan fasilitas yang mendukung kebutuhan wisatawan muslim. Hal ini memberi Indonesia keunggulan kompetitif untuk memperkuat posisi sebagai destinasi ramah muslim di kancah global,” ujar Widiyanti.

Melihat adanya peluang tersebut, Widiyanti mengatakan bahwa pariwisata Indonesia kini berada pada posisi yang strategis karena tren global berpihak pada bangsa, sehingga sektor pariwisata diharapkan dapat memberikan dampak sosial yang lebih luas serta meningkatkan pendapatan negara.

Di sisi lain, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata juga telah memiliki strategi yang cukup jelas. Salah satu strateginya adalah menghadirkan sederet program unggulan di industri pariwisata, seperti program “Pariwisata Naik Kelas”. 

Program ini bertujuan mewujudkan pariwisata yang menekankan nilai, keberlanjutan, dan pengalaman yang bermakna, alih-alih sekadar berfokus pada jumlah kunjungan wisatawan.

“Beberapa tahun ke depan adalah momentum yang penting untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif,” kata dia.

Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index