Bisnis  

Cara Mengatur Cash Flow UMKM, Berikut Tipsnya

Sebagai pelaku bisnis, walaupun masih dalam tahap kecil, mengelola cash flow dengan baik adalah harga mati. Jika tidak dikelola dengan baik sebesar apapun aset yang dimiliki dan tidak ada aliran kas yang memadai besar kemungkinan operasional bisnis dapat terhambat.

cara mengatur cash flow untuk umkm
Ilustrasi cara mengatur cash flow untuk umkm. Gambar: Canva Pro

KAWULA ID – Mengatur cash flow (aliran kas) untuk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Ketika memulai menjalankan bisnis kecil banyak aspek yang perlu dikelola dengan cermat. Salah satu aspek penting adalah aliran kas atau cash flow. Cash flow adalah pergerakan uang masuk dan keluar yang berasal dari operasional bisnis.

Sebagai pelaku bisnis, walaupun masih dalam tahap kecil, mengelola cash flow dengan baik adalah harga mati. Jika tidak dikelola dengan baik sebesar apapun aset yang dimiliki dan tidak ada aliran kas yang memadai besar kemungkinan operasional bisnis dapat terhambat.

Oleh sebab itulah, sebagaimana telah dikatakan bahwa mengelola arus kas itu memang dibutuhkan ilmu dan pemahaman yang sangat mendalam. Seorang pelaku bisnis yang ingin berkembang membutuhkan tips mengatur cash flow umkm agar bisnisnya bisa lebih maju dengan pesat.  Agar bisa mengelola cash flow pada bisnis kecil atau UMKM dengan baik, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diterapkan.

6 Tips Mengatur Cash Flow UMKM

Tentu saja, menjalankan bisnis tapi tidak tahu tips mengatur cash flow UMKM, akan berakibat fatal terhadap operasional, bahkan masa depan bisnis yang sedang dirintis. Untuk itu, kami telah merangkum 6 tips mengatur cash flow UMKM yang bisa diaplikasikan ke bisnis para pembaca. 

1. Memahami Kapan Poin Impas (Break Even Point)

tips mengatur cash flow UMKM pertama adalah memahami Break Even Point alias BEP, yang adalah titik di mana pendapatan bisnis menyamai total biaya pengeluaran. Ini berarti bahwa bisnis tidak sedang dalam posisi untung atau rugi. Mengetahui perkiraan kapan BEP akan tercapai akan membantu dalam dalam mengatur strategi. Sebagai contohnya, pelaku bisnis dapat meningkatkan produksi atau intensitas pemasaran untuk meningkatkan penjualan.

Dengan pemahaman atau mengetahui BEP juga membantu dalam mengalokasikan dana dengan efektif sesuai dengan tujuan pelaku bisnis. BEP menjadi acuan dalam mengatur cash flow secara optimal, berdampak pada keseluruhan operasional bisnis. Meskipun tidak akan langsung menghasilkan keuntungan, mengetahui BEP akan membantu pelaku usaha untuk menetapkan target yang realistis.

2. Fokus pada Cash Flow, Bukan Hanya Profit

tips mengatur cash flow UMKM kedu adalah fokus pada cash flow, jangan profit semata. Meskipun profit adalah tujuan utama bisnis, namun penting juga untuk mengerti bahwa cash flow yang lancar akan menghasilkan profit. Beberapa UMKM gagal karena hanya fokus pada profit, tanpa memperhatikan aliran kas.

Ketidakfokusan pada cash flow dapat menyebabkan masalah yang terlewatkan, seperti pajak atau pendapatan yang belum direalisasi. Pastikan untuk secara rutin memeriksa kondisi cash flow bisnis untuk memastikan kelancaran keuangan.

3. Tips Mengatur Cash Flow: Mengatur Pengeluaran Secara Bijaksana

Kemudian, pelaku bisnis juga harus bisa mengatur pengeluaran, karena hal ini adalah kunci dalam pengelolaan finansial, baik dalam tingkat pribadi maupun bisnis. Pastikan setiap pengeluaran memiliki tujuan yang jelas dan penting. Selain itu, buatlah perbedaan yang jelas antara rekening bisnis dan pribadi. Menggunakan uang bisnis untuk keperluan pribadi atau sebaliknya bisa mengganggu pencatatan dan efisiensi keuangan.

4. Memiliki Cadangan Dana

Bisnis kecil atau UMKM umumnya memiliki ketidakstabilan awal, dengan potensi kejadian baik dan buruk. Dalam hal ini, penting untuk mengetahui tips mengatur cash flow UKM, karena meskipun merencanakan semuanya dengan baik, situasi tak terduga bisa saja terjadi. Dana cadangan penting untuk menjaga kelangsungan bisnis ketika menghadapi masalah yang tidak diantisipasi.

5. Maksimalkan Pemasukan

Tertundanya pemasukan dapat memperlambat cash flow bisnis dan mengganggu operasional. Pastikan pemasukan diterima sesegera mungkin dengan memberikan batas waktu yang masuk akal kepada pelanggan, di samping itu pelaku bisnis juga dapat memberikan insentif kepada mereka yang membayar lebih cepat.

6. Pilih SDM Berkualitas dan Manfaatkan Teknologi

Pengembangan bisnis akan sulit jika pelaku bisnis hanya mencoba mengelola semuanya sendiri. Cari staf yang berkualitas dan dapat diandalkan, terutama dalam pengelolaan keuangan. Manfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan operasional bisnis dan hasil yang berkualitas.

Dengan mengimplementasikan tips mengatur cash flow UMKM di atas, maka besar kemungkinan pelaku bisnis dapat mengelola cash flow bisnis kecil atau UMKM dengan baik. Pengelolaan yang baik akan membantu bisnis bertahan dan tumbuh secara berkelanjutan. Semoga panduan ini bermanfaat dan sukses selalu!


Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News

Penulis: Reky ArfalEditor: Anju Mahendra