Bisnis  

Contoh Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Investasi adalah salah satu cara untuk mengembangkan kekayaan finansial dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Dalam dunia investasi, terdapat dua pendekatan utama yaitu investasi jangka pendek dan jangka panjang beserta contoh instrumen investasinya.

contoh investasi jangka pendek dan jangka panjang

KAWULA ID – Investasi adalah salah satu cara untuk mengembangkan kekayaan finansial dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Dalam dunia investasi, terdapat dua pendekatan utama yaitu investasi jangka pendek dan jangka panjang beserta contoh instrumen investasinya.

Investasi jangka pendek adalah investasi yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan keuntungan dalam waktu relatif singkat, biasanya dalam kurun waktu satu tahun atau kurang. Tujuan umum dari investasi jangka pendek adalah untuk meningkatkan likuiditas atau mendapatkan dana dalam waktu dekat, misalnya untuk membayar tagihan atau dana darurat.

Sedangkan, investasi jangka panjang adalah investasi yang dilakukan dengan tujuan untuk mencapai tujuan keuangan dalam waktu yang lebih lama, biasanya lebih dari satu tahun. Investasi jangka panjang bertujuan untuk membangun kekayaan dan mencapai keamanan finansial di masa depan, seperti untuk dana pensiun atau pendidikan anak.

Perbedaan Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

1. Waktu Investasi

Contoh perbedaan paling mendasar antara investasi jangka pendek dan jangka panjang adalah waktu investasinya. Investasi jangka pendek berorientasi pada periode waktu singkat, sementara investasi jangka panjang berfokus pada periode waktu yang lebih lama.

2. Tujuan Investasi

Investasi jangka pendek memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu dekat atau meningkatkan likuiditas, sedangkan investasi jangka panjang bertujuan untuk mencapai tujuan keuangan yang lebih jauh di masa depan, seperti mencapai keamanan finansial di masa pensiun.

3. Risiko dan Volatilitas

Investasi jangka pendek cenderung memiliki risiko yang lebih rendah daripada investasi jangka panjang karena waktu investasi yang singkat membatasi paparan terhadap fluktuasi pasar. Di sisi lain, investasi jangka panjang cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi karena paparan terhadap perubahan pasar yang lebih lama.

4. Return (Imbal Hasil)

Investasi jangka pendek biasanya memberikan imbal hasil (return) yang lebih rendah dibandingkan investasi jangka panjang. Hal ini karena investasi jangka pendek cenderung berorientasi pada instrumen investasi yang lebih aman dan likuid, seperti tabungan atau deposito bank, yang memberikan imbal hasil yang lebih rendah.

5. Instrumen Investasi

Instrumen investasi yang digunakan dalam investasi jangka pendek biasanya mencakup tabungan, deposito, obligasi jangka pendek, atau reksa dana pasar uang. Sedangkan instrumen investasi yang umum digunakan dalam investasi jangka panjang meliputi saham, obligasi jangka panjang, reksa dana saham, dan properti.

Contoh Instrumen Investasi Jangka Pendek 

1. Tabungan

Tabungan adalah bentuk investasi jangka pendek yang paling sederhana dan mudah diakses. Dana yang disimpan dalam tabungan bisa diambil setiap saat tanpa ada biaya tambahan. Meskipun imbal hasil dari tabungan cenderung rendah, tabungan sangat cocok untuk keperluan dana darurat atau tujuan jangka pendek lainnya.

2. Deposito

Deposito adalah bentuk investasi jangka pendek yang mirip dengan tabungan, namun dengan imbal hasil yang lebih tinggi. Deposito memiliki jangka waktu tertentu dan dana yang diinvestasikan tidak dapat diambil sebelum jangka waktu berakhir tanpa dikenai biaya atau penalti. Deposito biasanya menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi daripada tabungan karena investor setuju untuk mengunci dana untuk jangka waktu tertentu.

3. Obligasi Jangka Pendek

Contoh investasi jangka pendek lainnya, yaitu obligasi. Obligasi jangka pendek adalah surat utang yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun. Obligasi jangka pendek biasanya diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk meminjam dana dari investor. Imbal hasil dari obligasi jangka pendek dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasar dan risiko penerbit.

4. Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang berinvestasi pada instrumen pasar uang, seperti deposito bank, surat berharga komersial, dan obligasi jangka pendek. Reksa dana pasar uang cenderung memiliki risiko yang rendah dan likuiditas yang tinggi, sehingga cocok untuk investasi jangka pendek.

Contoh Instrumen Investasi Jangka Panjang

1. Saham

Saham adalah bentuk investasi jangka panjang yang melibatkan kepemilikan saham atau bagian kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Saham adalah instrumen investasi yang berisiko tinggi, tetapi juga memiliki potensi imbal hasil yang tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

2. Obligasi Jangka Panjang

Obligasi jangka panjang adalah surat utang yang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun. Obligasi jangka panjang biasanya diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan dan memiliki imbal hasil yang lebih tinggi daripada obligasi jangka pendek karena risikonya yang lebih tinggi.

3. Reksa Dana Saham

Reksa dana saham adalah jenis reksa dana yang berinvestasi pada saham-saham perusahaan. Reksa dana saham cocok untuk investasi jangka panjang karena memiliki potensi imbal hasil yang tinggi, tetapi juga memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan reksa dana pasar uang.

4. Properti

Investasi properti melibatkan kepemilikan dan pengelolaan properti, seperti rumah, apartemen, atau gedung komersial. Investasi properti memiliki jangka waktu yang panjang dan dapat memberikan imbal hasil yang menarik melalui penyewaan atau apresiasi nilai properti.

Pertimbangan Memilih Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Pertimbangkan tujuan keuangan sebelum memilih jenis investasi, jika membutuhkan dana dalam waktu dekat, investasi jangka pendek seperti tabungan atau deposito mungkin lebih sesuai. Namun, jika tujuannya adalah untuk mencapai keamanan finansial di masa pensiun atau untuk pendidikan anak, investasi jangka panjang seperti saham atau reksa dana saham bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

Tentukan juga sejauh mana kita siap menghadapi risiko dalam investasi. Investasi jangka pendek cenderung memiliki risiko yang lebih rendah daripada investasi jangka panjang, tetapi imbal hasilnya juga lebih rendah. Jika memiliki toleransi risiko yang tinggi dan mampu menghadapi fluktuasi pasar, investasi jangka panjang mungkin lebih cocok.

Sementara itu, jangan lupa untuk memperhatikan tingkat likuiditas dari instrumen investasi yang dipilih. Investasi jangka pendek biasanya lebih likuid karena dana bisa diambil kapan saja tanpa dikenai biaya tambahan. Sementara itu, investasi jangka panjang mungkin kurang likuid karena memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai tujuan keuangan.

Kemudian, jangan lupa untuk mendiversifikasi portofolio setiap investasi, ya! Diversifikasi portofolio investasi adalah strategi yang penting untuk mengurangi risiko. Investor dapat menggabungkan investasi jangka pendek dan jangka panjang dalam portofolio Anda untuk mencapai keseimbangan antara risiko dan imbal hasil.


Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News

Penulis: Reky ArfalEditor: Anju Mahendra