KAWULA ID – Strategi investasi saham jangka panjang sangat penting untuk diketahui, baik bagi investor lama maupun trader pemula. Hal itu karena strategi investasi yang diterapkan dapat menentukan apakah tujuan investasi akan tercapai atau tidak.
Berbicara soal soal investasi, tentu hal ini bukan hanya tentang untung, melainkan juga risiko selama investasi itu berlangsung. Sebagaimana diketahui, tidak ada satu pun jenis instrumen investasi saham yang ada saat ini tidak punya risiko.
Semua instrumen investasi pasti punya risiko, tetapi yang membedakannya adalah tingkat risikonya, mulai dari risiko rendah, sedang, hingga risiko tinggi. Karena itu, setiap investor perlu menerapkan strategi investasi saham jangka panjang yang tepat guna mengurangi risiko selama investasi.
Pengertian Strategi Investasi Saham
Pada dasarnya, strategi investasi bukti penyertaan modal ini adalah berbagai cara yang bisa dilakukan investor saham untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dengan tingkat risiko sekecil mungkin.
Dalam rangka menerapkan hal tersebut, investor perlu berinvestasi secara sadar dengan menggunakan logika dan bukannya berinvestasi dengan mengandalkan emosi sesaat. Adapun berinvestasi dengan mengandalkan emosi sesaat tentu saja tidak disarankan untuk investor saham di pasar modal.
Pasalnya, saham adalah jenis instrumen investasi yang paling berisiko ketimbang instrumen investasi pasar modal lainnya. Hal ini disebabkan oleh pergerakan harga saham sangat berfluktuasi yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
- Kondisi ekonomi
- Politik
- Tren perkembangan dan pertumbuhan dari suatu jenis usaha
Hal itulah yang membuat investasi saham itu tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Dalam hal ini, investor perlu berinvestasi dengan penuh kehati-hatian dengan strategi investasi yang tepat.
Strategi Investasi Saham Jangka Panjang
Agar strategi investasi jangka panjang dapat dilakukan secara maksimal, setiap investor perlu mengacu pada sejumlah data informasi berikut ini sebelum membeli bukti penyertaan modal.
- Tingkat likuiditas perusahaan
- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabung (IHSG)
- Return of Equity (ROE)
- Earning per Share (EPS)
- Data penjualan
- Laba perusahaan
- Tren pasar
Jika Anda masih bingung di mana investor dapat mencari informasi-informasi di atas, Anda bisa mengunjungi situs-situs penyedia data ini di internet ataupun melalui aplikasi-aplikasi saham yang ada saat ini.
Strategi bagi trader pemula adalah sebagai berikut.
1. Beli saham saat murah
Di kalangan investor, lengkah membeli saham saat murah di dikenal dengan istilah “buy on weakness”, yaitu sebuah strategi investasi saham di mana investor membeli sebuah saham saat harganya sedang murah untuk memanfaatkan momentum reversal (pembalikan harga di kemudian hari).
Karena tindakan itu, investor akan memperoleh keuntungan dari menjual saham ini kembali sewaktu harganya mulai naik.
2. Beli saham saat harganya menembus level resistance
Strategi investasi aman berikutnya adalah Anda bisa membeli saham saat harga stock yang sedang Anda bidik menyentuh level tertentu. Dalam kondisi itu, Anda dapat membeli saham sewaktu harganya sedang menanjak naik menuju level resistance tertinggi.
Kemudian, Anda bisa menjual saham ini ketika harganya berada di posisi level tertinggi.
3. Beli saham saat breakout atau harga bawah
Di samping membeli saham saat murah atau sewaktu harga akan mengalami kenaikan, Anda pun dapat membeli saham saat terjadi breakout atau harga bawah. Momen beli yang satu ini mempertimbangkan bahwa saham yang baru breakout umumnya bakal mengalami kenaikan yang signifikan.
Ketiga hal di atas merupakan contoh strategi investasi bukti penyertaan modal yang perlu diketahui oleh investor pemula sebelum membeli stock di pasar modal. Di samping menerapkan momen beli saham yang tepat, Anda pun perlu menerapkan manajemen risiko dengan menentukan batasan cut loss.
Hal itu berguna untuk mengurangi risiko kerugian yang lebih besar bagi seorang investor. Idealnya, batasan cut loss ini sebesar 5%, tetapi penentuan nilai cut loss ini tidak bersifat mutlak. Pasalnya, nilainya bisa lebih rendah atau juga lebih tinggi berdasarkan profil risiko dari masing-masing investor.
Strategi Investasi Warren Buffet
Salah satu metode belajar saham yang bisa Anda lakukan agar strategi investasi stock kian hari kian matang adalah belajar dari investor yang lebih berpengalaman. Misalnya saja Warren Buffet. Salah satu orang paling kaya di dunia ini dikenal tidak pelit ilmu investasi kepada orang lain.
Bahkan, ia pun tidak sungkan untuk menceritakan apa saja kesalahan investasinya di masa lalu yang pernah dialami. Berdasarkan pengalaman strategi investasi aman ala Warren Buffet, beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari sang mentor investasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Beli saham dengan prospek pertumbuhan yang baik
Diketahui, Warren Buffet adalah seorang investor jangka panjang, yang memilih saham-saham dengan potensi pertumbuhan yang baik untuk jangka waktu yang lama. Di samping itu, ia juga tidak tergesa-gesa untuk menjual saham tadi meski saham itu menunjukkan penurunan harga sekalipun.
Warren Buffet sendiri tetap berfokus pada pertumbuhan bisnis dari saham ini dengan melihatnya dari tren jangka panjang. Contoh, ia membeli saham perusahaan minuman, teknologi, dan gas.
2. Fokus kepada fundamental perusahaan
Sang investor kawakan ini diketahui hanya memilih saham berdasarkan fundamental perusahaan. Warren Buffet dalam hal ini tidak mau terkecoh dengan pemberitaan yang ada di luar sana terkait sebuah saham.
Pasalnya, untuk memilih saham terbaik, ia meyakini bahwa fundamental perusahaan menjadi hal yang penting. Di samping laporan keuangan, fokus lainnya adalah pada bisnis berkelanjutan dari saham itu.
3. Berinvestasi pada sektor yang diketahui
Dalam dunia saham, seorang investor bisa membeli saham dari berbagai sektor yang ada. Walaupun begitu, Warren Buffet memberikan tips kepada investor untuk tidak membeli saham dari sektor yang tidak diketahui.
Ini merupakan strategi investasi saham jangka panjang yang aman sekaligus dianut oleh Warren Buffet hingga sekarang sehingga investor menjadi lebih mudah untuk mengukur potensi keuntungan yang dapat diperoleh dari investasi itu.
Adapun yang terpenting bagi Warren Buffet, yaitu jangan mengambil keputusan investasi berdasarkan emosi sesaat, mengingat Anda perlu bertindak rasional ketika memutuskan ingin berinvestasi.
Dengan demikian, investor tidak tergesa-gesa langsung menjual atau membeli saham, tetapi dengan kepala dingin ia akan dapat melihat terlebih dahulu latar belakang perusahaan dan informasi lainnya.
Ini merupakan strategi investasi aman ala Warren Buffet, yang sebetulnya sederhana, tetapi sering kali dilupakan oleh investor saat ini. Pasalnya, banyak investor pemula saat ini yang lebih berfokus kepada keuntungan ketimbang bagaimana cara mereka berinvestasi secara aman.
Demikianlah panduan memahami strategi investasi saham jangka panjang, termasuk tips ala Warren Buffet untuk investor pemula. Jika Anda memang ingin berinvestasi dengan aman, panduan di atas sangat tentu saja direkomendasikan serta bisa diaplikasikan.