Uni Eropa Setujui Rencana Militerisasi Senilai 150 Miliar Euro

Uni Eropa Setujui Rencana Militerisasi Senilai 150 Miliar Euro
Bendera Uni Eropa (Gambar: Canva Pro / Yaroslav Danylchenko)

KAWULA ID – Duta Besar negara anggota Uni Eropa (UE) telah menyetujui program utang senilai 150 miliar Euro atau setara 169 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk mendukung upaya militerisasi blok tersebut secara cepat.

Pengesahan program yang disebut sebagai inisiatif Dukungan untuk Amunisi, Pembiayaan Militer dan Pertahanan Eropa (SAFE) ini kali pertama diumumkan pada Rabu oleh presidensi Polandia di Dewan UE.

Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (22/5/2025), perjanjian tersebut akan memungkinkan negara-negara UE untuk mengabaikan prosedur pemungutan suara standar di Parlemen Eropa.

Nantinya negara anggota blok itu dapat memanfaatkan utang berbunga rendah untuk pembelanjaan peralatan militer, termasuk pesawat nirawak, amunisi dan sistem pertahanan udara.

Menariknya, program ini juga berlaku bagi sejumlah negara non UE, termasuk Inggris dan Ukraina.

Beberapa negara anggota juga telah mempertimbangkan untuk menggunakan pinjaman tersebut dalam penyediaan bantuan militer tambahan bagi Ukraina.

Perlu diketahui, setidaknya 65 persen komponen untuk sistem persenjataan apapun harus diproduksi di UE, Ukraina atau Area Ekonomi Eropa maupun Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa.

Sedangkan 35 persen lainnya dapat berasal dari negara ketiga.

Rencana utang baru ini muncul saat sejumlah negara UE, seperti Prancis, Jerman dan Belgia memangkas pengeluaran untuk program dukungan sosial, dengan alasan defisit anggaran dan utang yang membengkak.

Saat mengumumkan pengesahan SAFE, akun kepresidenan Polandia di media sosial X menyatakan bahwa ini adalah program utama dan perdana Uni Eropa untuk meningkatkan investasi dalam kemampuan pertahanan Eropa.

Program ini nantinya mulai diberlakukan setelah Dewan UE mengadopsinya secara resmi pada 27 Mei mendatang.

Skema utang untuk militerisasi baru ini muncul saat para pemimpin Eropa Barat mendorong pengurangan ketergantungan pada senjata AS dan menyerukan peningkatan belanja militer.

Para pemimpin Eropa Barat ini membenarkan kebijakan ini untuk menanggapi dugaan ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia.

Sebelumnya, Rusia telah berulang kali mengutuk peningkatan militerisasi UE.

Para pejabat Rusia juga telah memperingatkan bahwa kenaikan belanja militer UE sama saja dengan 'hasutan perang di benua Eropa'.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova juga mengklaim bahwa blok tersebut telah 'terdegradasi menjadi entitas yang dimiliterisasi secara terbuka'. (PPT/CTA/ZAS)

Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index