Ketegangan lama antara India dan Pakistan kembali meledak jadi konflik bersenjata. Rabu (7/5) dini hari waktu setempat, India meluncurkan 24 rudal ke enam titik strategis di wilayah Pakistan, disertai pengerahan 80 jet tempur.
Tak tinggal diam, Pakistan membalas dengan menembak jatuh lima pesawat tempur India. Tak cuma itu Pakistan juga menahan sejumlah pilot pesawat tempur yang berhasil menyelamatkan diri dari tembakan.
Serangan balasan ini menelan korban jiwa cukup besar. Sebanyak 43 orang dilaporkan tewas—31 di antaranya warga sipil Pakistan, dan 12 lainnya dari pihak India. Puluhan orang juga mengalami luka-luka akibat rentetan serangan tersebut.
Serangan India dan Pakistan ini bukan kejadian pertama. Kedua negara bertetangga ini sudah terlibat konflik berkepanjangan sejak pemisahan India Britania pada tahun 1947. Pemecahan berdasarkan agama itu melahirkan dua negara, yakni India yang mayoritas Hindu, dan Pakistan yang mayoritas Muslim.
Sejak saat itu, India dan Pakistan kerap bersitegang. Salah satu sumber sengketa kedua negara sejak awal adalah wilayah Kashmir yang dipimpin oleh seorang raja Hindu meskipun mayoritas penduduknya Muslim.
- 1. Perang Pertama (1947–1948)
Setelah pemisahan, kelompok bersenjata yang didukung Pakistan menyerang wilayah Kashmir. Raja Kashmir meminta bantuan India dan menandatangani Instrument of Accession, menyatakan Kashmir bagian dari India.
Perang pun pecah antara India dan Pakistan. Konflik berakhir dengan campur tangan PBB dan garis gencatan senjata dibentuk, membagi Kashmir menjadi dua wilayah, yakni Jammu dan Kashmir (India) dan Azad Kashmir (Pakistan).
- 2. Perang Kedua (1965)
Pada tahun 1965, Pakistan melancarkan Operasi Gibraltar untuk mengobarkan pemberontakan di Kashmir yang dikuasai India. India membalas dengan kekuatan penuh.
Pertempuran besar terjadi di wilayah Punjab. Perang ini berakhir dengan mediasi Uni Soviet dan penandatanganan Perjanjian Tashkent, tanpa perubahan signifikan dalam batas wilayah.
3. Perang Ketiga (1971)
Perang ini tidak hanya melibatkan India dan Pakistan, tetapi juga terkait konflik internal Pakistan Timur (sekarang Bangladesh). Setelah Pakistan Barat melakukan penindasan terhadap gerakan kemerdekaan di Pakistan Timur, sekitar 10 juta pengungsi melarikan diri ke India.
India pun mendukung kemerdekaan Bangladesh dan melakukan intervensi militer. Dalam waktu dua minggu, Pakistan menyerah, dan lahirlah negara baru, Bangladesh. Ini adalah kekalahan besar bagi Pakistan.
- 4. Perang Kargil (1999)
Pada tahun 1999, pasukan Pakistan dan militan menyusup ke daerah Kargil di Kashmir India. India melancarkan operasi militer besar untuk merebut kembali wilayah tersebut.
Meskipun skala konflik lebih kecil dibandingkan perang sebelumnya, perang Kargil sangat signifikan karena terjadi setelah kedua negara melakukan uji coba senjata nuklir pada 1998 dan meningkatkan kekhawatiran dunia akan kemungkinan perang nuklir.
- 5. Konflik dan Ketegangan di era Modern
Meskipun tidak terjadi perang terbuka sejak 1999, India dan Pakistan terus mengalami ketegangan, terutama setelah serangan teror di Mumbai (2008) dan serangan terhadap pasukan India di Pulwama (2019) yang memicu serangan udara balasan oleh India ke wilayah Pakistan. Sengketa Kashmir tetap menjadi sumber utama konflik, dengan kedua negara tetap bersikeras atas klaim masing-masing.
Dengan sejarah panjang konflik dan senjata nuklir di kedua negara, bentrokan seperti yang terjadi pekan ini menunjukkan betapa rapuhnya perdamaian antara India dan Pakistan. Sejumlah negara, termasuk Indonesia, menyerukan agar India dan Pakistan menahan diri dan menyelesaikan perselisihan lewat jalur diplomatik, bukan dengan angkat senjata.
Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News