Bukan Dollar AS, Ini 10 Mata Uang Terkuat dan Terlemah di Dunia 2025

Bukan Dollar AS, Ini 10 Mata Uang Terkuat dan Terlemah di Dunia 2025
Ilustrasi mata uang terkuat dan terlemah tahun 2025 (gambar: pixabay)

KAWULA ID – Di tengah dinamika perdagangan global, nilai tukar mata uang menjadi salah satu indikator utama yang mencerminkan stabilitas dan kekuatan ekonomi suatu negara. Menariknya, meskipun dolar AS menjadi mata uang yang paling mendominasi perdagangan internasional, posisinya bukanlah yang terkuat dari segi nilai tukar.

Sebaliknya, mata uang dari negara-negara dengan ekonomi stabil dan cadangan devisa besar justru menduduki puncak, sementara beberapa mata uang lainnya terpuruk dengan nilai yang nyaris tak berarti dibandingkan dolar AS. 

Berikut adalah daftar 10 mata uang terkuat dan terlemah di dunia pada 2025, berdasarkan data terkini dari Forbes.

Mata Uang Terkuat di Dunia

Beberapa mata uang dunia menunjukkan kekuatan luar biasa, didukung oleh ekonomi stabil, cadangan devisa besar, dan pengendalian inflasi yang baik. Berikut adalah 10 mata uang terkuat 

1. Dinar Kuwait (KWD)

Nilai tukar tertinggi di dunia, didukung ekspor minyak besar, kebijakan fiskal konservatif, dan sistem nilai tukar berbasis keranjang mata uang.

2. Dinar Bahrain (BHD)

Bergantung pada ekspor minyak dan jasa keuangan, nilai tukarnya tetap stabil terhadap dolar AS.

3. Rial Oman (OMR)

Stabilitas ekonomi diperoleh dari pengelolaan moneter ketat, pendapatan migas, dan inflasi terkendali.

4. Dinar Yordania (JOD)

Meskipun berada di kawasan bergejolak, kebijakan moneter terkendali dan remitansi pekerja luar negeri menjaga nilai tukarnya.

5. Pound Inggris (GBP)

Sebagai pusat keuangan global, mata uang ini kuat karena ekonomi yang beragam dan pasar finansial dalam.

6. Pound Gibraltar (GIP)

Dipatok 1:1 terhadap GBP, didukung sektor pariwisata, keuangan, dan pelabuhan.

7. Dolar Kepulauan Cayman (KYD)

Posisi sebagai pusat keuangan global menjadikan mata uang ini stabil, didukung sistem regulasi kuat.

8. Franc Swiss (CHF)

Stabilitas ekonomi, inflasi rendah, dan reputasi perbankan menjadikannya mata uang pilihan saat krisis.

9. Euro (EUR)

Mata uang 20 negara ini kuat berkat skala ekonomi besar dan integrasi perdagangan kawasan.

10. Dolar AS (USD)

Dominasi perdagangan global dan statusnya sebagai mata uang cadangan utama menjadikannya sangat berpengaruh meski nilainya tidak tertinggi.

Mata Uang Terlemah di Dunia

Sebaliknya, beberapa mata uang memiliki nilai terendah akibat krisis ekonomi, inflasi tinggi, atau utang luar negeri. Berikut adalah 10 mata uang terlemah:

1. Pound Lebanon (LBP)

Dengan nilai hampir 90 ribu LBP per 1 dolar AS, krisis ekonomi dan politik berkepanjangan menjadi penyebab utama.

2. Rial Iran (IRR)

Sanksi internasional membuat 1 IRR hanya setara 0.000024 dolar.

3. Dong Vietnam (VND)

Nilai 1 VND hanya 0.000039 dolar akibat perlambatan ekspor dan kebijakan moneter global.

4. Kip Laos (LAK)

Ekonomi stagnan dan utang luar negeri membuat 1 dolar setara lebih dari 21 ribu kip.

5. Rupiah Indonesia (IDR)

Dengan nilai 0.000061 dolar, inflasi dan kekhawatiran resesi global menjadi tantangan utamanya.

6. Som Uzbekistan (UZS)

Reformasi ekonomi yang belum tuntas membuat 1 som hanya bernilai 0.000077 dolar.

7. Franc Guinea (GNF)

Kaya sumber daya alam, tetapi inflasi dan instabilitas politik menekan nilainya hingga 0.00012 dolar per franc.

8. Guarani Paraguay (PYG)

Inflasi dan korupsi memperlemah mata uang ini hingga 1 dolar setara hampir 8 ribu PYG.

9. Ariary Madagaskar (MGA)

Bergantung pada ekspor vanila dan nikel, nilainya tetap rendah di 0.00022 dolar per unit.

10. Franc Burundi (BIF)

Meskipun memiliki sektor ekspor seperti kopi dan teh, instabilitas ekonomi membuat nilainya hanya 0.00035 dolar per franc. 

Mata uang terkuat dan terlemah di dunia, menyoroti faktor-faktor yang memengaruhi kekuatan nilai tukar. Pada bagian mata uang terkuat, kita melihat bahwa stabilitas ekonomi, manajemen fiskal, serta ekspor minyak memainkan peran penting. Sedangkan pada mata uang terlemah, krisis ekonomi, inflasi, dan instabilitas politik menjadi alasan utama lemahnya nilai tukar. (DND/ZAS)

Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index