JAKARTA – Sebanyak lebih dari 125.000 orang tengah mengungsi sementara di beberapa provinsi perbatasan Thailand menyusul memanasnya konflik dengan Kamboja, demikian keterangan dari Pusat Operasi Area Angkatan Darat ke-2 pada Selasa (9/12/2025).
"Total 492 pengungsian sementara didirikan di empat provinsi perbatasan, menampung 125.838 orang," kata pihak militer melalui laman Facebook mereka.
Gesekan di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja telah meningkat sejak akhir pekan hingga Selasa, dengan kedua pihak saling menuding pihak lawan telah melanggar kesepakatan penghentian pertempuran.
Sebelumnya pada Senin (8/12/2025), portal berita Khaosod, yang mengutip juru bicara militer Thailand, melaporkan bahwa Kamboja melancarkan serangan udara terhadap markas militer Anupong, yang kemudian dibalas Thailand dengan menargetkan infrastruktur militer.
Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, menyatakan bahwa pihaknya siap mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menjamin keamanan dan kedaulatan negara.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Kamboja mendesak komunitas internasional untuk mengecam pelanggaran yang dilakukan Thailand terhadap kesepakatan damai yang telah disepakati di hadapan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Berdasarkan data terbaru, sekitar 400.000 warga Thailand dan 54.550 warga Kamboja telah dievakuasi dari kawasan perbatasan.
Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News