5 Aset Kripto Metaverse Terbaik dan Paling Digemari saat Ini

aset crypto metaverse terbaik

Berinvestasi pada aset crypto menjadi pilihan yang paling banyak diambil oleh para inverstor, baik itu yang masih pemula atau yang sudah berpengalaman. Jenis aset kripto yang ditawarkan oleh pasar dagang bisa dengan mudah didapatkan dan menjadi komoditi yang melonjak harganya. Tak terkecuali aset crypto terkait metaverse.

Apa itu Metaverse?

Menurut Wikipedia, Metaverse atau Meta Semesta adalah Iterasi dari bagian internet dari realitas virtual bersama, seringkali dalam bentuk media sosial. Metaverse, mungkin tidak hanya  tentang dunia virtual yang dioperasikan oleh suatu perusahaan media sosial itu saja tetapi oleh seluruh spektrum augmented reality.

Singkatnya, Metaverse adalah dunia virtual di mana pengguna bisa bersosialisasi dengan sesama pengguna, berbelanja, bekerja, mencari hiburan dan lain-lainnya sesuai dengan keinginan pengguna. Dan Aset kripto akan menjadi sebuah alat pembayaran di dunia tersebut.

Sesuai dengan apa yang belakangan ramai dibicarakan. Setelah perubahan nama raksasa teknologi yang diciptakan oleh Mark Zuckerberg, yaitu Facebook Inc menjadi Meta Platform Inc. Hal yang turut melambungkan harga aset crypto yang berkaitan dengan Metaverse, dengan presentase kenaikan yang cukup tinggi.

Jenis Aset Crypto Metaverse

Berikut ini adalah 5 aset crypto metaverse teratas menurut CoinGecko:

1. Axie Infinity Shards (AXS)

Axie Infinity (AXS) didirikan pada tahun 2018 oleh Trung Nguygen seorang CEO dan software engineer asal Vietnam dan Aleksander Larsen yang mana merupakan seorang COO dan mantan gamer profesional.

Axie Infinity (AXS) adalah game pertarungan dan perdagangan berbasis blockchain, yang nantinya para pemain dapat memperoleh dan mengumpulkan AXS untuk ditukarkan di pasar dalam game. Permainan populer seperti Pokémon dan Tamagotchi, menjadi inspirasi dari Axie Infinity (AXS). AXS telah meroket  sebanyak 24ribu persen dalam setahun terakhir. Axie Infinity (AXS) yang merupakan game di mana pemain berternak hewan Axie dan bersaing dengan pemain lain untuk mendapatkan imbalan token, hingga memungkinkan pemainnya untuk dapat mengumpulkan, membiakkan, memelihara, melakukan pertarungan, dan memperjualbelikan makhluk yang berbasis token, yang dikenal sebagai Axies.

Keberlangsungan hidup di dalam Axie Infinity juga memiliki token tata kelola uniknya sendiri, yaitu Axie Infinity Shards (AXS). Axie Infinity Shards (AXS) adalah token yang digunakan untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara tata kelola utama dan akan memberi pemegang hak suara tentang bagaimana dana di Perbendaharaan Komunitas Axie dibelanjakan.

Token Axie yaitu AXS dan Smooth Love Potion (SLP) yang dapat ditukarkan dengan uang sah yang beredar di dunia nyata, menjadikan Axie Infinity menarik minat banyak orang, terutama di masa pandemi. Sejumlah pemain bisa menghasilkan cuan untuk menutupi kerugian ekonomi akibat pandemi belakangan ini

2. Decentraland (MANA)

Decentraland dibangun pertama kali  oleh Ariel Meilich dan Esteban Ordano. Meski keduanya kini telah mengundurkan diri dari posisi utama di proyek tersebut, namun, masih tetap bekerja bersama Decentraland sebagai Penasihat.

Decentraland (MANA) adalah platform dunia virtual yang didukung oleh blockchain Etherium (ETH). Platform realitas virtual tiga dimensi yang dapat dikunjungi oleh pengguna hanya dengan peramban web untuk menjadi tamu di dunia virtual ini.

Decentraland dibangun untuk konten kreator, bisnis dan individu yang mencari media artistik baru, mencari peluang bisnis alternatif atau bahkan sarana untuk mencari hiburan. Di dunia virtual ini, pengguna dapat membeli sebidang tanah kemudian mengolahnya sendiri, menavigasi, membangun dan memonetasi hasilnya.

Di Desentraland, Para pemain dapat membeli kavling lahan menggunakan token MANA. Dengan tiga jenis token yaitu, MANA, LAND, dan Estate dengan kegunaan masing-masing dalam melengkapi kegiatan ekonomi di dunia virtual tersebut.

Sejumlah pengguna memakai lahan tersebut untuk membangun ruangan dan permainan, seperti restoran, kasino, labirin dan lainya.

Beberapa konser musik juga pernah diadakan di Decentraland. Musisi kondang seperti Deadmau5 dan Paris Hilton termasuk yang sudah menggelar konser di dunia virtual tersebut.

3. Sandbox (SAND)

Sandbox (SAND) diluncurkan pada tahun 2011 oleh salah satu perusahan yang bernama Pixowl, dengan tujuan memanfaatkan sektor  di dunia video game. Dengan kharakteristik mirip dengan Decentraland (DANA), di mana pemain bisa membeli lahan yang bebas digunakan untuk apapun. Namun perbedaannya ialah Sandbox (SAND) belum sepenuhnya meluncurkan dunia virtual kepada publik.

Sandbox (SAND) menggabungkan dua unsur yaitu, decentralized autonomous organizations (DAO) dan non-fungible tokens (NFT) yang menciptakan sebuah platform terdesentralisasi untuk komunitas gim. Hal yang jelas menjadi tujuan utama dari Sandbox (SAND) untuk memperkenalkan tekhnologi blockchain dalam industri game yang memiliki fokus utama untuk memfasilitasi model kreatif ‘play-to-learn’ yang memberikan kemungkinan seorang pengguna menjadi pemain sekaligus seorang pembuat game secata bersamaan. Dengan harapan para pemain atau pengguna memiliki kendali penuh atas game dengan menjadikan game menjadi organisasi terdesentralisasi dan otonom.

Hingga saat ini, Sandbox memiliki fitur kustomisasi yang lebih banyak ketimbang DANA dan memiliki fokus yang tinggi kepada penciptaan NFT. Selanjutnya, pengguna dapat dengan bebas membuat NFT sendiri lalu memperjualbelikannya. Saat ini, Sandbox juga telah memiliki kemitraan dengan marketplace NFT OpenSea. Menarik bukan?

4. Enjin Coin (ENJ)

Dibangun bersama oleh Maxim Blagov (CEO) dan Witek Radomski (CTO), Enjin adalah perusahaan nirlaba yang pertama kali dimulai sebagai platform game komunitas pada tahun 2009. Pada tahun 2017 perusahan ini meluncurkan Initial Coin Offering (ICO) dan mengumpulkan sebanyak $18,9 dalam prosesnya. Dan di tahun berikutnya, Enjin melakukan siaran langsung untul pertama kalinya.

Enjin Coin (ENJ) adalah platform dimana penggunanya dapat menciptakan dan mengelola NFT. ENJ terintegrasi dengan sejumlah platform gaming dan memungkinkan pengguna memakai item di dalam beberapa game sekaligus. Uniknya, setiap token yang dicetak oleh platform ini didukung langsung oleh ENJ, token asli platform. Sehingga menjadikan sebuah item pada game memiliki likuiditas dunia nyata. Dan juga membuka kemungkinan untuk game bertenaga kripto dan blockchain dan juga platform dunia nyata yang digamifikasi.

Sebagai contoh, sebuah item pedang di dalam sebuah game sebelumnya  hanya terbatas dalam satu game saja. Dengan platform ENJ, pedang itu bernilai lebih dan dapat diperjualbelikan atau dipindahkan ke game lain. Hal ini berarti item tersebut sepenuhnya menjadi milik sang pemain.

5. Render Token (RNDR)

Render Token (RNDR) adalah infrastruktur desentralistik yang memanfaatkan kekuatan jaringan komputer atau komputasi untuk melakukan proses rendering atau penggambaran konten digital.

Konten 3D menjadi sangat penting bagi dunia metaverse yang memakai virtual reality dan juga augmented reality.

Dengan menggunakan platform RNDR, pencipta konten tidak harus merogoh kocek dalam untuk melakukan operasi rendering. RNDR sangat membantu pencipta membuat konten 3D secara hemat dan juga ramah lingkungan.

Penulis: NurdiansyahEditor: Anju Mahendra