Rentetan Bencana Melanda Sejumlah Wilayah Sepekan Terakhir, Begini Updatenya

Sabtu, 20 September 2025 | 18:35:20 WIB
Indonesia kembali menghadapi rentetan bencana alam dalam sepekan terakhir, mulai dari gempa bumi di Papua, banjir di Kalimantan Barat, kebakaran hutan di Aceh, hingga tanah longsor di Intan Jaya.

JAKARTA – Indonesia kembali menghadapi rentetan bencana alam dalam sepekan terakhir, mulai dari gempa bumi di Papua, banjir di Kalimantan Barat, kebakaran hutan di Aceh, hingga tanah longsor di Intan Jaya. 

Meski dengan tingkat dampak yang berbeda-beda, rangkaian peristiwa ini menjadi pengingat nyata bahwa negeri kepulauan ini masih sangat rentan terhadap ancaman hidrometeorologi maupun geologi.

1.⁠ ⁠Gempa Nabire

Gempa bermagnitudo 6,6 mengguncang Nabire, Papua Tengah, Jumat (19/9). Tidak ada laporan korban jiwa. Namun, guncangan kuat itu meninggalkan jejak kerusakan, yabi dua rumah, satu fasilitas kesehatan, satu rumah ibadah, lima kantor, satu gudang, serta satu jembatan yang amblas.

Aktivitas warga sempat terganggu akibat jaringan listrik dan telepon yang lumpuh, namun kini sudah kembali normal. Pos komando darurat juga telah diaktifkan sebagai pusat koordinasi penanganan bencana.

2.⁠ ⁠Longsor Intan Jaya

Masih di Papua Tengah, bencana tanah longsor di Distrik Wandai, Intan Jaya, pada Rabu (10/9), masih menyisakan duka. Satu orang dilaporkan meninggal dunia, enam luka berat, serta dua rumah rusak berat.

Hingga kini, sebagian warga masih bertahan di tempat pengungsian sementara, tinggal bersama kerabat maupun masyarakat sekitar yang rumahnya aman.

3.⁠ ⁠Karhutla Aceh

Di ujung barat Indonesia, tepatnya di Gampong Suka Damai, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi. Api yang muncul pada Kamis (18/9) berhasil dipadamkan keesokan harinya. 

Meski luasannya “hanya” sekitar 7 hektare, peristiwa ini menegaskan bahwa ancaman karhutla belum sepenuhnya teratasi, terutama di tengah musim kemarau.

4.⁠ ⁠Banjir Melawi

Di Kalimantan Barat, banjir besar melanda Kabupaten Melawi. Lima desa di Kecamatan Menukung dan Nanga Pinoh tergenang sejak Kamis (18/9). Hingga Jumat (19/9), air memang mulai surut di sebagian desa, tetapi genangan justru meluas di titik lain.

Tak hanya itu, banjir sebelumnya juga melanda sembilan desa di Kecamatan Tanah Pinoh dan Sokan pada 16 September 2025. Meski genangan air telah surut pada 19 September, sebanyak 873 kepala keluarga terdampak langsung dari peristiwa ini.

BNPB: Kewaspadaan adalah Kunci

Menanggapi situasi ini, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan seluruh pihak.

BNPB juga mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap ancaman geologi maupun hidrometeorologi. 

“Informasi peringatan dini cuaca harus menjadi pegangan bersama dalam mengantisipasi dampak peristiwa seperti angin kencang, banjir, maupun tanah longsor,” kata Abdul dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/9).

Ia juga menegaskan, selain ancaman hidrometeorologi, potensi bencana geologi seperti gempa bumi dan letusan gunung api juga perlu terus diwaspadai.

Dia menjelaskan, rentetan bencana dalam kurun waktu hanya beberapa hari menunjukkan betapa dinamisnya risiko bencana di Indonesia. Dengan kondisi geografis yang berada di jalur Cincin Api Pasifik dan iklim tropis yang ekstrem, kesiapsiagaan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendasar. (CTA)

Terkini

Pidato Presiden di Sidang PBB Dinilai Istimewa, Ini Sebabnya

Sabtu, 20 September 2025 | 18:23:23 WIB

Cara Daftar Kartu Layanan Gratis TransJakarta

Sabtu, 20 September 2025 | 17:51:54 WIB

7 Jenis Tabungan BNI dan Biaya Admin Serta Keuntungannya

Rabu, 17 September 2025 | 18:55:13 WIB

Cara Daftar BRImo 2025: Panduan Lengkap Tanpa ke Bank

Selasa, 05 Agustus 2025 | 20:58:00 WIB