Lindungi Kesejahteraan Hewan, Inggris Bakal Larang Perebusan Lobster dan Kepiting Hidup

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:30:47 WIB
Ilustrasi/hewan lobster. (Foto: Anastasia Tveretinova. Via Shutterstock)

JAKARTA – Pemerintah Inggris tengah menyusun regulasi guna melarang praktik merebus lobster serta kepiting dalam keadaan hidup sebagai bagian dari strategi kesejahteraan hewan paling baru.

Rencana tersebut tertuang dalam dokumen strategi anyar yang dirilis pada Senin (22/12/2025).

Kebijakan ini diambil menyusul langkah pemerintah pada tahun 2022 yang secara resmi menetapkan krustasea dekapoda dan moluska sefalopoda sebagai makhluk hidup yang memiliki kesadaran sensorik.

Dalam dokumen tersebut dipaparkan adanya celah pemahaman mengenai bagaimana hewan-hewan ini bergerak dalam rantai pasok "dari proses penangkapan hingga kematian," yang mempersulit upaya pencegahan munculnya "rasa sakit atau penderitaan yang tidak perlu."

Guna menanggulangi persoalan ini, pihak pemerintah menyatakan bakal merilis panduan mengenai teknik pembunuhan yang lebih beradab bagi dekapoda, dengan menegaskan bahwa "perebusan hidup-hidup tidak dapat diterima".

Beberapa opsi yang diusulkan meliputi proses pembekuan atau penggunaan alat setrum listrik.

Teknik merebus hewan secara hidup-hidup telah dipraktikkan selama berabad-abad, khususnya sejak lobster dan kepiting mulai populer di pasar-pasar kota besar di Eropa serta Amerika Utara pada abad ke-18 dan ke-19, ketika hewan-hewan tersebut masih dianggap tidak bisa merasakan sakit.

Namun dalam beberapa dekade terakhir, metode ini terus mendapat kecaman seiring adanya bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa krustasea dekapoda sebenarnya mampu merasakan nyeri dan penderitaan.

“Kepiting, lobster, dan udang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan, termasuk salah satu bentuk kematian yang paling menyakitkan: direbus hidup-hidup,” ungkap Crustacean Compassion, sebuah lembaga amal kesejahteraan hewan yang berbasis di Inggris.

Organisasi itu menambahkan bahwa hewan-hewan tersebut bisa merasakan sakit yang luar biasa hingga durasi tiga menit sebelum akhirnya mati.

Kelompok ini sudah sejak lama mendesak pemerintah agar menghentikan praktik yang mereka cap sebagai tindakan "biadab".

Di sisi lain, kelompok industri telah mengingatkan bahwa tuntutan komersial akan sangat memengaruhi bagaimana perubahan regulasi ini diterapkan nantinya.

“Jika seseorang ingin membeli kepiting atau lobster hidup, mereka tidak akan membayarnya jika sudah mati,” ujar Asosiasi Kerang Britania Raya kepada Daily Mail, seraya menjelaskan bahwa terdapat dorongan kuat di seluruh rantai pasok untuk menekan tingkat stres hewan demi menjaga mutu dan memastikan harga jual yang tinggi.

Meskipun demikian, mereka memberikan peringatan bahwa harga peralatan pemingsan yang dianggap manusiawi, yakni berkisar USD4.700, berpotensi memberatkan pihak restoran serta hotel, sehingga dikhawatirkan mereka justru akan beralih mengimpor produk laut beku dari mancanegara.

Terkini