JAKARTA – Indonesia dan Kanada menyetujui langkah untuk memperluas skema pertukaran pengalaman dan pelatihan militer.
Kedua negara juga berencana menjajaki potensi pembentukan kerja sama yang melibatkan Indonesia, Kanada, dan PBB untuk standardisasi kurikulum pelatihan dalam penyiapan pasukan penjaga perdamaian.
Menurut informasi dari siaran pers KBRI Ottawa yang diterima di Jakarta pada hari Rabu, kesepakatan ini dicapai ketika Duta Besar Indonesia untuk Kanada, Muhsin Syihab, melakukan kunjungan ke Peace Support Training Center (PSTC), yang berlokasi di Canadian Forces Base (CFB) Kingston, pada tanggal 1 Desember 2025.
Inisiatif kerja sama ini diharapkan mampu memperkuat kemampuan Indonesia, khususnya Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, agar dapat berfungsi sebagai pusat pelatihan misi perdamaian di kawasan regional.
“Targetnya adalah meningkatkan kapasitas dan standar operasi pasukan perdamaian PBB dari kedua negara, dengan perhatian khusus pada peningkatan peran peacekeepers, termasuk peacekeepers perempuan,” kata Dubes Muhsin.
Dubes Muhsin lebih lanjut menjelaskan bahwa komitmen kerja sama tersebut sejalan dengan resolusi 2538 Dewan Keamanan PBB, yang berhubungan dengan isu penjagaan perdamaian dan peran perempuan, perdamaian, dan keamanan, resolusi yang diinisiasi oleh Indonesia ketika menjabat sebagai presidensi di Dewan Keamanan PBB pada tahun 2020.
Ia juga menekankan pentingnya pelatihan dengan standar yang tinggi untuk memastikan personel perempuan pasukan penjaga perdamaian Indonesia dapat menghasilkan operasi perdamaian yang lebih efisien, humanis, dan responsif.
Di sisi lain, Komandan PSTC, Letnan Kolonel P. Carl Chevalier, berpandangan bahwa kemitraan antara Indonesia dan Kanada merupakan perpaduan yang ideal.
“Indonesia membawa pengalaman operasional yang taktis dan terkini serta komitmen kuat pada agenda Women, Peace and Security. Sementara Kanada menyediakan sistem pelatihan teruji dengan jaringan ahli global. Bersama, kita akan mencetak pasukan perdamaian yang lebih efektif,” kata Letkol Chevalier.
Dalam rangka mempererat kemitraan ini, Komandan PSTC tersebut telah mengutarakan niatnya untuk melaksanakan kunjungan balasan ke Indonesia pada periode semester pertama tahun 2026.
Menurut laporan dari KBRI Ottawa, telah tercatat lebih dari 700 personel TNI yang menjalani pelatihan di PSTC dan Canadian Defence Academy, dan saat ini terdapat dua personel TNI yang tengah mengikuti pelatihan khusus di kompleks militer Fort Frontenac, Kingston.