JAKARTA – Wakil Presiden Human Interface Design Apple, Alan Dye, yang dikenal sebagai sosok penting di balik tampilan dan pengalaman antarmuka produk Apple, resmi direkrut oleh Meta.
Dilansir dari Engadget pada Kamis (4/12/2025), di Meta, Alan dilaporkan akan bekerja di bawah Chief Technology Officer Andrew Bosworth sebagai pimpinan studio baru yang bertanggung jawab atas desain perangkat keras, perangkat lunak, serta produk berbasis kecerdasan buatan (AI).
Studio tersebut juga akan diisi sejumlah tokoh desain ternama, termasuk mantan desainer Apple Billy Sorrentino, pimpinan desain antarmuka Meta Joshua To, tim desain industri yang dipimpin Pete Bristol, serta tim desain dan seni metaverse di bawah Jason Rubin.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyatakan bahwa studio baru ini akan menyatukan desain, fesyen, dan teknologi untuk membentuk generasi baru produk Meta.
Ia menekankan bahwa kecerdasan buatan akan diperlakukan sebagai material desain baru yang berlimpah, mumpuni, dan berpusat pada manusia.
Sementara itu, Apple menunjuk Stephen Lemay sebagai pengganti Alan Dye. Stephen merupakan desainer senior yang telah terlibat dalam pengembangan seluruh antarmuka produk Apple sejak 1999.
Selama masa jabatannya, Alan diketahui berperan dalam sejumlah perubahan besar desain Apple, termasuk antarmuka sistem operasi visionOS serta desain baru Liquid Glass.
Meta sendiri tengah gencar memperluas bisnis perangkat keras konsumennya setelah meraih kesuksesan melalui headset realitas virtual (virtual reality) Quest dan kacamata pintar Ray-Ban Meta.
Dengan bergabungnya Alan, Meta berharap dapat memperkuat pengembangan produk-produk yang akan datang, termasuk versi lanjutan kacamata pintar dan aksesori Neural Band.
Alan bukanlah satu-satunya desainer Apple yang hijrah ke perusahaan kompetitor. Pada 2022, mantan kepala desain industri Apple, Evans Hankey, juga meninggalkan perusahaan untuk bekerja bersama Jony Ive, dan kini terlibat dalam pengembangan perangkat keras OpenAI.
Kepindahan Alan ke Meta pun dinilai menarik karena Apple dan Meta disebut tengah bersiap bersaing lebih ketat, terutama di segmen perangkat realitas virtual dan kacamata pintar.
Apple sendiri saat ini telah merilis Vision Pro sebagai produk realitas campuran (mixed reality) kelas atas dan dikabarkan juga tengah mengembangkan kacamata pintar yang berpotensi menjadi rival langsung produk Meta di masa mendatang.