Benarkah Terapi Chiropractic Berisiko Menyebabkan Stroke? Ini Penjelasannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:31:25 WIB
Ilustrasi terapi chiropractic. (Foto: NET)

JAKARTA – Terapi chiropractic kerap dikaitkan dengan risiko stroke. Para pakar menyebut kejadiannya memang jarang, namun tetap berpotensi terjadi. Berikut penjelasan lengkapnya.

Di luar penggunaan obat-obatan, sebagian orang masih memilih terapi chiropractic untuk menangani sejumlah keluhan kesehatan. Umumnya, pasien datang dengan masalah nyeri otot, gangguan tulang, hingga sendi.

Chiropractic dikenal lewat prosedur yang melibatkan tekanan atau putaran cepat pada area leher. Gerakan tersebut sering kali disertai bunyi ‘krek’ yang cukup keras.

Terapi chiropractic bisa sebabkan stroke?

Meski dinilai efektif meredakan keluhan tertentu, terapi chiropractic ternyata memiliki risiko. Sejumlah temuan menyebutkan terapi ini dapat memicu stroke. Bagaimana penjelasannya?

Mengutip Guardian, tercatat lebih dari 500 kasus pasien mengalami stroke setelah menjalani terapi chiropractic. Bahkan, sebagian dari kasus tersebut berujung pada kematian.

Tekanan atau putaran cepat di leher berpotensi menimbulkan cedera pada pembuluh darah yang mengalir menuju otak.

Chiropractor atau terapis chiropractic dapat meregangkan arteri vertebralis secara berlebihan. Kondisi ini bisa menyebabkan robekan pada pembuluh darah.

Robekan kecil tersebut dapat memicu terbentuknya gumpalan darah yang menghambat aliran darah ke otak dan berujung stroke.

Tak hanya itu, ahli bedah saraf di AS juga menemukan 13 pasien stroke yang mengeluhkan nyeri kepala setelah menjalani chiropractic.

Di Inggris, ahli bedah saraf sempat mencatat 35 kasus komplikasi berat pascaterapi chiropractic.

Meski demikian, kasus stroke setelah terapi ini tergolong jarang. Sebuah tinjauan pada 2018 memperkirakan populasi dengan risiko diseksi arteri hanya sekitar 1–3 per 100.000 orang.

Tanda-tanda stroke setelah chiropractic

Risiko stroke usai terapi chiropractic memang ada meskipun jarang terjadi. Karena itu, penting untuk mengenali gejala stroke dan segera melakukan penanganan.

Melansir Medical News Today, Asosiasi Jantung Amerika (American Heart Association) menyebut beberapa gejala stroke yang perlu diwaspadai, antara lain:

1. Salah satu sisi wajah menurun atau mati rasa
2. Lengan sulit diangkat atau terasa lemah
3. Sulit berbicara
4. Sakit kepala mendadak yang sangat hebat

Di sisi lain, terapi chiropractic umumnya hanya menimbulkan efek samping ringan seperti pegal atau kaku pada leher. Namun, ada juga efek samping yang perlu segera diperiksakan ke dokter, seperti sakit kepala berat atau munculnya gejala saraf.

Sebelum menjalani terapi, pastikan terapis memiliki sertifikasi yang jelas dan tidak memberikan janji berlebihan. Selain itu, terapis sebaiknya bersedia bekerja sama dengan dokter dalam menyusun rencana perawatan.

Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti diseksi arteri atau riwayat gangguan pembuluh darah, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan menjalani terapi chiropractic.

Terkini