99 Jemaah Haji Terserang Pneumonia, Satu Orang Meninggal Dunia

99 Jemaah Haji Terserang Pneumonia, Satu Orang Meninggal Dunia
Ilustrasi Ibadah Haji Jamaah Indonesia (Gambar: Pexels)

KAWULA ID – Jumlah jemaah haji asal Indonesia yang terserang pneumonia selama menjalani ibadah di Tanah Suci terus bertambah. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 20 Mei 2025, sebanyak 99 jemaah terinfeksi penyakit ini, dengan satu orang meninggal dunia. 

Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo menyampaikan pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit ini karena pneumonia dapat berkembang menjadi kondisi yang serius jika tidak segera ditangani.

Kami mencatat adanya peningkatan kasus pneumonia di kalangan jemaah haji kita. Dari 99 kasus pneumonia, ada satu jemaah yang meninggal dunia karena penyakit tersebut. Ini adalah kondisi yang harus diwaspadai, karena dapat berkembang menjadi lebih serius, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat,” kata Liliek dalam keterangannya, dikutip Sabtu, 24 Mei 2025.

Selanjutnya ia menyampaikan pneumonia merupakan peradangan pada kantung-kantung udara di paru-paru (alveoli) yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Di lingkungan ibadah haji yang padat dan dengan suhu panas ekstrem, risiko penularan infeksi pernapasan menjadi lebih tinggi.

Saat ini, seluruh pasien pneumonia sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit rujukan di Makkah dan Madinah. Data real-time dari Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mencatat suhu udara di dua kota suci tersebut berada pada kisaran 41 hingga 47 derajat Celsius. 

“Kondisi suhu panas yang ekstrem ini dapat menyebabkan dehidrasi yang kemudian melemahkan daya tahan tubuh, sehingga jemaah lebih rentan terkena infeksi,” ungkapnya.

Liliek menjelaskan bahwa ada empat faktor risiko utama yang menyebabkan pneumonia di kalangan jemaah haji. Pertama, suhu panas ekstrem. Kedua, kelelahan fisik akibat padatnya rangkaian ibadah haji. Ketiga, keramaian massa yang meningkatkan risiko penularan penyakit. Keempat, riwayat penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan jantung yang dapat memperburuk kondisi kesehatan.

Sebagai langkah pencegahan, (Klinik Kesehatan Haji Indonesia) KKHI mengimbau jemaah untuk disiplin menjaga kesehatan. Beberapa upaya yang disarankan meliputi penggunaan masker di area ramai, rutin mencuci tangan, menjaga hidrasi dengan mengonsumsi air putih atau air zamzam hingga dua liter per hari, serta tetap mengonsumsi obat-obatan rutin bagi mereka yang memiliki komorbid.

“Kami ingatkan tak bosan-bosan kepada jemaah untuk selalu waspada. Gunakan masker ketika batuk-pilek dan di area keramaian. Cuci tangan dengan sabun/hand sanitizer sebelum dan sesudah beraktivitas. Minum air putih/zam-zam sedikit demi sedikit hingga 2 liter sehari. Yang mempunyai komorbid dan sudah minum obat rutin, jangan lupa obatnya diminum secara teratur,” kata Liliek lagi.

Kemenkes terus berupaya memprioritaskan kesehatan jemaah selama pelaksanaan ibadah haji. Liliek berharap seluruh jemaah saling menjaga dan mengikuti anjuran kesehatan agar seluruh rangkaian ibadah dapat berjalan lancar. 

“Kami berharap semua jemaah dapat kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat,” pungkasnya. (ZAS)

Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index