Penggunaan Masyaallah dan Subhanallah yang Benar

Penggunaan Masyaallah dan Subhanallah yang Benar
Ilustrasi umat muslim berdoa (gambar: canva pro/zurijeta)

KAWULA ID – Dalam kehidupan sehari-hari, umat Muslim diajarkan untuk senantiasa mengingat Allah SWT melalui berbagai bentuk dzikir. Salah satu bentuk dzikir ini adalah dengan mengucapkan kalimat thayyibah seperti Masyaallah dan Subhanallah. 

Namun, sering kali terjadi kekeliruan dalam memahami arti dan kapan sebaiknya kedua kalimat ini digunakan. Mari kita pahami lebih dalam mengenai makna, keutamaan, dan waktu yang tepat untuk mengucapkan Masyaallah dan Subhanallah.

Arti dan Keutamaan Masyaallah

Masyaallah secara harfiah berarti "Sesuatu yang dikehendaki oleh Allah". Kalimat ini menunjukkan pengakuan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT. 

Dalam kitab Tafsir Al-Quranul Karim, dijelaskan bahwa kalimat ini mengandung makna penerimaan terhadap segala ketetapan Allah. Misalnya, dalam Surah Al-Kahfi ayat 39, Allah SWT berfirman:

"Mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan, 'Masyaallah, laa quwwata illa billah' (sungguh, ini semua kehendak Allah, tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)."

Mengucapkan Masyaallah adalah sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menegur Amir bin Rabi’ah karena tidak mendoakan keberkahan saat melihat sesuatu yang menakjubkan. Nabi bersabda:

"Mengapa engkau tidak mendoakan keberkahan ketika melihat hal yang menakjubkanmu?" (HR. Ahmad).

Selain itu, Masyaallah sering kali diucapkan sebagai bentuk rasa kagum atau takjub atas sesuatu yang indah, baik, atau mengagumkan, seperti keindahan alam, keberhasilan seseorang, atau anugerah lain dari Allah SWT. Ucapan ini mencerminkan rasa syukur yang mendalam terhadap kebesaran dan kebaikan Allah.

Arti dan Keutamaan Subhanallah

Berbeda dengan Masyaallah, kalimat Subhanallah berarti "Mahasuci Allah". Kalimat ini termasuk dalam tasbih yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Ucapan Subhanallah menunjukkan pengakuan atas kesucian Allah dari segala kekurangan atau sifat buruk.

Dalam Surah An-Nur ayat 16, Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk bertasbih ketika mendengar sesuatu yang buruk:

"Dan mengapa kamu tidak berkata di waktu mendengar kabar bohong itu, 'Mahasuci Allah, ini adalah dusta yang besar.'"

Hadis Rasulullah SAW juga menegaskan keutamaan dzikir ini. Nabi bersabda:

"Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan, dan disukai Allah Yang Maha Pengasih, yaitu 'Subhanallah wabihamdihi, Subhanallahil 'Azhim.'" (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam kehidupan sehari-hari, Subhanallah seringkali diucapkan ketika melihat atau mendengar sesuatu yang tidak lazim, mengherankan, atau bahkan bersifat negatif. Ucapan ini menjadi cara untuk mensucikan Allah SWT dari segala sifat buruk atau ketidaksempurnaan yang mungkin dikaitkan oleh manusia.

Kapan Harus Mengucapkan Masyaallah dan Subhanallah?

Masih banyak dari kita yang keliru dalam menggunakan kalimat Masyaallah dan Subhanallah. Berikut adalah panduan penggunaannya:

Masyaallah

Masyaallah diucapkan atau digunakan ketika mengekspresikan rasa kagum, takjub, atau syukur terhadap sesuatu yang baik, indah, dan membahagiakan.

Misalnya saat melihat keindahan alam, keberhasilan seseorang, atau hal-hal menakjubkan lainnya yang mencerminkan kebesaran Allah SWT.

Subhanallah

Subhanallah diucapkan ketika melihat atau mendengar sesuatu yang buruk, aneh, atau tidak lazim.

Misalnya saat mendengar kabar buruk, melihat kezaliman, atau sesuatu yang tidak sesuai dengan nilai kebenaran.

Dalam Surah Al-Kahfi ayat 39, Allah SWT memberikan petunjuk untuk menggunakan kalimat Masyaallah sebagai bentuk pengakuan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya.

Sedangkan, dalam Surah An-Nur ayat 16, Allah memerintahkan untuk mengucapkan Subhanallah ketika mendengar keburukan, untuk menegaskan bahwa Allah Mahasuci dari sifat buruk tersebut.

Ucapan Masyaallah dan Subhanallah memiliki keutamaan besar dalam Islam dan merupakan bentuk dzikir yang disukai oleh Allah SWT. Dengan memahami makna dan penggunaannya, kita dapat lebih bijak dalam melafalkannya sesuai situasi. 

Mari biasakan mengucapkan kalimat thayyibah ini untuk mempererat hubungan kita dengan Allah dan menambah keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. (ZAS)

Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index