KAWULA ID – Ketika kebutuhan meningkat, utang dapat menjadi alat yang berguna untuk membantu memenuhi kebutuhan finansial. Terdapat jenis utang yang dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.
Secara sederhana, jika ditanya apa itu utang, maka bisa dibilang utang adalah bentuk pinjaman kepada individu atau lembaga. Ada jenis utang yang kini tersedia, mulai dari utang tunai hingga surat berharga. Masyarakat biasanya berutang untuk membeli rumah, mobil, atau untuk mengembangkan bisnis.
Pinjaman yang masyarakat pinjam harus dikembalikan dalam jangka waktu tertentu. Orang yang berutang atau memiliki hutang memiliki kewajiban untuk melunasi pinjaman tersebut, baik secara sekaligus maupun dalam bentuk angsuran. Besar utang ditentukan oleh kebutuhan individu atau perusahaan. Nah, untuk mengetahui apa saja macam-macam utang, berikut ini akan dijelaskan.
Jenis Utang
Macam-amcam utang dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan pengelolaan keuangan, yaitu utang produktif dan utang konsumtif. Utang produktif adalah jenis utang yang digunakan untuk mendapatkan manfaat finansial melalui pinjaman. Contoh utang produktif adalah yang digunakan untuk investasi, modal kerja, usaha, pembelian properti untuk disewakan, atau akuisisi kendaraan yang mendukung aktivitas pekerjaan.
Dalam kasus utang yang digunakan untuk mengembangkan bisnis, pengusaha dapat menghasilkan pendapatan dan keuntungan. Keuntungan ini dapat digunakan untuk membayar cicilan atau melunasi utang.
Sedangkan utang konsumtif, yaitu pinjaman yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi yang tidak begitu mendesak atau penting. Jenis utang ini dapat berdampak negatif pada situasi keuangan, karena barang-barang konsumsi yang dibeli dengan berutang dapat mengalami penyusutan nilai. Hal ini menyebabkan harga jual kembali barang turun drastis dibandingkan harga beli.
3 jenisUtang Berdasarkan Waktu Pelunasan
Berdasarkan jangka waktu pelunasan, ada 3 macam-macam utang yang terbagi, yaitu utang jangka pendek, menengah, dan panjang.
1. Jenis Utang Jangka Pendek
Utang jangka pendek adalah jenis pinjaman dengan jangka waktu pelunasan yang singkat, biasanya kurang dari satu tahun. Jenis utang ini juga dikenal sebagai utang lancar. Biasanya, dalam bisnis, utang jangka pendek dibiayai oleh sumber dana baru, yang pada gilirannya dapat menciptakan utang baru. Contoh jenis utang jangka pendek meliputi utang pajak tangguhan, biaya yang harus dibayar, utang dagang, dan wesel.
2. Jenis Utang Jangka Menengah
Jenis utang ini memiliki jangka waktu pelunasan antara 5 hingga 10 tahun. Utang jangka menengah ini sering kali mencakup pembelian besar seperti kendaraan atau properti. Besar utangnya biasanya tidak terlalu besar dan dibayarkan dalam bentuk angsuran dengan suku bunga yang telah ditetapkan.
3. Jenis Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang memiliki jangka waktu pelunasan yang lebih dari 10 tahun. Utang ini umumnya terkait dengan pinjaman besar yang melibatkan aset berharga sebagai jaminan. Contohnya adalah hipotek, pinjaman obligasi, dan utang dari lembaga keuangan.
Utang Berdasarkan Waktu Pelunasan
Untuk utang jangka panjang, secara umum jangka waktu pelunasan di atas 10 tahun.
Pembayaran dilakukan dalam bentuk angsuran yang dilakukan dalam jangka waktu lama. Bunga dibayar sesuai dengan perjanjian, dan biasanya melibatkan jaminan dalam bentuk aset berharga. Jenis ini sering ditemukan dalam lembaga keuangan atau bank. Jumlah pinjaman biasanya besar.
Sedangkan, untuk jangka menengah, jangka waktu pelunasan antara 5 hingga 10 tahun. Besar pinjaman tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Sedangkan suku bunga biasanya diterapkan dalam pinjaman, dan jaminan mungkin diperlukan tergantung pada kebijakan pemberi pinjaman.
Kemudian, untuk jangka pendek, jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 tahun, dan pelunasan dalam waktu 1 hingga 3 tahun, maksimal 5 tahun. Kemudian, pembayaran lunas atau dalam bentuk angsuran dengan suku bunga cenderung lebih besar jika melalui bank.
Untuk pinjaman satu ini, jaminan mungkin tidak diperlukan, terutama dalam utang antar individu.
Manajemen dan Pelunasan Utang yang Bijak
Ketika memiliki utang, ada risiko dalam pengembalian utang dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Sayangnya, banyak orang yang gagal mengelola utang dengan bijak, yang akhirnya mengakibatkan tumpukan utang karena pembayaran tidak dilakukan dengan tepat waktu.
Berikut adalah cara bijak untuk mengelola dan melunasi utang
1. Menghitung Total Utang
Langkah pertama adalah menghitung total utang yang dipinjamkan, termasuk biaya bunga yang telah disepakati jika berutang kepada bank. Pastikan juga telah memperhitungkan jangka waktu pelunasan dan biaya-biaya tambahan seperti denda atas pembayaran terlambat.
2. Merencanakan Pelunasan
Setelah menghitung total utang, mulailah merencanakan cara melunasinya. Peminjam bisa membuat rencana pelunasan yang berkala, misalnya melalui angsuran bulanan dengan tanggal pembayaran yang telah disepakati. Jika peminjam berutang kepada teman atau keluarga, perluangkan waktu untuk membayar secara penuh atau melalui angsuran.
Pastikan rencana ini mempertimbangkan sumber dana yang ada dan sesuai dengan total utang. Jika dana yang ada tidak mencukupi, pertimbangkan cara untuk meningkatkan pendapatan.
3. Membayar Melalui Angsuran
Sebagian besar utang yang diberikan oleh bank biasanya harus dibayarkan melalui angsuran. Bayar angsuran tepat waktu sesuai kesepakatan. Ini akan membantu proses pelunasan utang menjadi lebih cepat.
4. Mengalokasikan Dana
Pengelolaan keuangan yang baik melibatkan alokasi dana yang baik pula. Buatlah perencanaan keuangan yang mencakup alokasi dana untuk kebutuhan lain seperti dana darurat, tabungan, investasi, dan tentu saja, pelunasan utang. Dengan adanya perencanaan keuangan dan alokasi khusus untuk pelunasan utang, peminjam akan lebih terarah dalam mengatur dana dan mengurangi risiko tumpukan utang.
Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News