Contoh pantun jenaka di bawah ini bisa menjadi inspirasi untuk membuat pantun, dilengkapi makna yang terkandung di dalam pantun.
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang terdiri dari empat baris dengan sampiran dan juga isi. Pantun sendiri berasal dari bahasa Minangkabau, patuntun, yang memiliki arti sebagai penuntun.
Puisi khas Indonesia ini memiliki bait yang bersajak a-b-a-b sehingga membuatnya berirama dan unik. Selain itu, pantun juga memiliki aneka jenis tema, seperti pantun nasihat, pantun agama, pantun teka-teki, hingga pantun jenaka.
Pada era yang modern ini, anak-anak muda biasanya menggunakan pantun jenaka untuk membuat konten yang menarik di media sosial.
Selain dapat mengundang gelak tawa, penggunaan pantun sendiri tentunya dapat membantu dalam melestarikan budaya asli Indonesia.
Untuk kamu yang penasaran seperti apa contoh pantun jenaka yang dapat digunakan, simak contoh pantun jenaka dan maknanya berikut ini.
Contoh Pantun Jenaka untuk Anak-anak
- Buai-buai dalam buaian Buaian dari rotan saga Panjang benar janggut tuan Mari dibuat tali timba.
- Ingin belajar di tanah Jawa Tapi enggan jauh dari orang tua Perutku sakit sebab tertawa Melihat rambutnya tercukur semua
- Sang arjuna membawa gandewa Menunggang kuda berwarna hitam Sungguh ku tak bisa tahan tawa Melihat kakek berkacamata hitam
- Ikan gabus di rawa-rawa Ikan belut nyangkut di jaring Perutku sakit menahan tawa Gigi palsu meloncat ke piring
Contoh Pantun Jenaka Candaan
- Burung perkutut Burung kutilang Kamu kentut enggak bilang-bilang
- Jangan takut Jangan khawatir Itu kentut bukan petir
- Hari libur kunjung ke vila Datangnya saat sore hari Aku pikir kamu orang gila Karena senyum-senyum sendiri
- Hari minggu sudah siang Setelah siang menuju petang Ditunggu-tunggu tidak datang Sekali datang menagih utang
- Pak tani ke ladang membawa karung Dibawanya dengan jemari Wajah kamu begitu murung Seperti belum makan tiga hari
- Buah pisang buah tomat Disimpan di dalam lumbung padi Pantas tercium bau menyengat Rupanya kamu belum mandi
- Jalan-jalan naik delman Keliling kota hingga senja Teman mengaku teman Kalu ada maunya saja
- Duduk di atap si kucing betina Tak hentinya mengeong-ngeong Kulihat wanita cantik jelita Malang melanda punggungnya bolong
- Kalau emas dikata suasa Tentu kuningan seperti tembaga Kalau tidak rela berusaha Meminta-mintalah kerjanya.
Pantun Gombal
- Hewan-hewan menangis tersedu Mendengar musik yang sedang diputar Senyummu manis bagai madu Membuat hati abang bergetar
- Nasi uduk dimakan pas anget Membelinya di tepi jalan Yang lagi duduk manis banget Boleh dong minta kenalan