KAWULA.ID - Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kini berada dalam status tertinggi aktivitas vulkanik. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral resmi menaikkan status gunung tersebut dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) pada Minggu (18/5) pukul 20.00 WITA.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan aktivitas vulkanik masih sangat tinggi dan belum stabil.
"Erupsi masih berlangsung dan berpotensi meningkat. Oleh karena itu, status aktivitas dinaikkan menjadi Awas," ungkap Wafid dalam keterangannya.
Dengan meningkatnya status ini, masyarakat, pendaki, dan wisatawan dilarang keras beraktivitas dalam radius enam kilometer dari kawah. Selain itu, wilayah sektoral dari barat hingga timur laut juga menjadi zona rawan sejauh tujuh kilometer dari pusat erupsi.
Peringatan juga disampaikan terkait potensi banjir lahar, terutama jika hujan deras mengguyur kawasan sekitar gunung. Aliran sungai yang berhulu di puncak gunung seperti Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan Nurabelen menjadi wilayah yang perlu diwaspadai.
Sepanjang Minggu siang, tercatat beberapa kali erupsi terjadi, dengan kolom abu mencapai ketinggian antara 3.000 hingga 5.500 meter dari puncak. Abu pekat berwarna kelabu ini menyebar ke berbagai arah, disertai suara gemuruh yang terdengar dari pos pemantauan terdekat.
“Data visual dan alat pemantau menunjukkan peningkatan tremor yang signifikan. Ini menandakan potensi erupsi lebih besar masih ada,” tambah Wafid.
Badan Geologi mengimbau masyarakat agar tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah daerah, dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya. Warga yang terdampak sebaran abu vulkanik juga disarankan untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut demi mencegah gangguan pernapasan.
Pemantauan intensif terus dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) guna memastikan keselamatan masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki. (CTA)