JAKARTA – Pemerintah Rusia menyatakan akan secara bertahap memberlakukan langkah pembatasan terhadap aplikasi WhatsApp.
Langkah pembatasan tersebut dilakukan sebagai respons atas dugaan pelanggaran yang bertujuan memberi waktu bagi pengguna untuk beralih ke aplikasi perpesanan lain, sebagaimana disampaikan regulator komunikasi setempat.
“Rusia secara bertahap menerapkan langkah-langkah pembatasan terhadap WhatsApp,” kata regulator komunikasi negara itu, Roskomnadzor, pada Senin, seperti dikutip Anadolu, Selasa (23/12/2025).
Mengacu pada keterangan dari layanan pers Roskomnadzor, kantor berita RBK melaporkan bahwa WhatsApp dinilai “terus melanggar hukum Rusia.”
“Mengingat hal ini, Roskomnadzor secara bertahap menerapkan langkah-langkah pembatasan terhadap WhatsApp.
Penurunan bertahap dalam penggunaan WhatsApp dimulai pada bulan Agustus, seperti yang dilaporkan Roskomnadzor di media,” imbuh pernyataan itu.
Roskomnadzor menegaskan bahwa pembatasan tersebut diberlakukan secara bertahap agar pengguna memiliki kesempatan untuk beralih ke layanan perpesanan alternatif.
Sebelumnya pada hari Senin, tercatat sekitar 1.600 laporan keluhan terkait WhatsApp dalam kurun waktu 24 jam. Data tersebut berasal dari Sboy.rf, situs pemantauan gangguan internet yang berbasis di Rusia, serta Downdetector.
Para pengguna melaporkan sejumlah kendala, mulai dari gangguan notifikasi, masalah pengiriman pesan, hingga kinerja aplikasi dan situs web yang tidak stabil.
Diketahui sebelumnya, layanan panggilan WhatsApp dan Telegram sempat dibatasi di Rusia dengan alasan “untuk tujuan keamanan dan pencegahan penipuan”.
Pada akhir November lalu, Roskomnadzor juga telah memberikan peringatan bahwa WhatsApp berpotensi diblokir sepenuhnya apabila tidak mematuhi ketentuan hukum yang berlaku di Rusia.