JAKARTA – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan bahwa angka pelancong domestik yang mendatangi Yogyakarta mengalami kenaikan signifikan.
Widiyanti menyebut terjadi pergeseran destinasi turis lokal dari Bali menuju Pulau Jawa, khususnya ke arah Yogyakarta.
"Yogyakarta terlihat ada peningkatannya luar biasa. Tapi, Bali tidak sepi, tetap ramai, tapi hanya ada penurunan sedikit saja, sekitar 2 persen," kata Widiyanti dalam konferensi pers Pondok Indah Mall 1, Jakarta Selatan, dikutip pada Sabtu (27/12/2025).
Widiyanti memperkirakan, faktor merosotnya angka turis domestik ke Bali dipicu oleh tersebarnya kabar mengenai kondisi cuaca yang buruk.
"Memang wisatawan nusantaranya sedikit menurun mungkin dikarenakan gencarnya informasi bahwa cuaca kurang baik dan juga hal-hal yang lain ya, jadi mereka berjalan-jalan di Jawa kebanyakan Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Yogyakarta," ujarnya.
Kendati demikian, Widiyanti menegaskan bahwa situasi kepariwisataan di Bali secara kolektif masih stabil. Pengurangan jumlah pengunjung, menurut Widiyanti, tidak berada di level yang mengkhawatirkan.
Volume wisatawan asing di Bali juga diklaim Widiyanti mengalami pertumbuhan.
"Jadi kami sudah mendapatkan data bahwa wisatawan mancanegara tetap meningkat sekarang 6,8 juta, tapi targetnya mencapai 7 juta," sebut Widiyanti.
Kabar mengenai sepinya Bali dari kunjungan wisata pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 sebelumnya sempat ditanggapi oleh Gubernur Bali Wayan Koster.
Koster menegaskan bahwa informasi yang viral di media sosial tidak sejalan dengan catatan resmi pemerintah provinsi.
"Bohong, saya punya data. Setiap hari totalnya meningkat. Sekarang per harinya 17 ribu wisatawan asing, sebelumnya 20 ribu [wisatawan asing]," kata Koster usai Rapat Paripurna DPRD Bali di Denpasar, Senin (22/12/2025).
Koster memaparkan, sampai pertengahan Desember 2025 total kedatangan turis mancanegara ke Bali sudah menyentuh angka 6,7 juta jiwa, naik jika dibandingkan tahun 2024 yang berjumlah 6,3 juta orang.
Koster memprediksi angka ini akan terus merangkak naik hingga penutupan masa Nataru dengan target total 7 juta kunjungan sepanjang 2025.