10+ Contoh Investasi Jangka Pendek & Jangka Panjang

Selasa, 21 Oktober 2025 | 16:14:00 WIB
Panduan Investasi Jangka Pendek & Panjang 2025 (Ilustrasi Gambar: Pixabay)

KAWULA ID – Investasi adalah langkah krusial untuk mengembangkan kekayaan dan mencapai tujuan keuangan di masa depan. Namun, dengan banyaknya pilihan, investor pemula seringkali bingung harus memulai dari mana. Kunci utamanya adalah memahami horison waktu investasi Anda.

Dalam dunia finansial, terdapat dua pendekatan utama: investasi jangka pendek dan jangka panjang. Masing-masing memiliki tujuan, risiko, dan contoh instrumen yang berbeda. Artikel ini akan membahas tuntas contoh investasi jangka pendek dan jangka panjang untuk membantu Anda memilih strategi yang paling sesuai.

Perbedaan Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Sebelum kita membahas contohnya, mari kita pahami perbedaan utamanya melalui tabel perbandingan berikut:

KriteriaInvestasi Jangka PendekInvestasi Jangka Panjang
Horizon WaktuKurang dari 1-3 tahunLebih dari 3-5 tahun
Tujuan UtamaLikuiditas, dana darurat, DP rumahPertumbuhan kekayaan, dana pensiun, dana pendidikan anak
Toleransi RisikoRendahSedang hingga Tinggi
Potensi Imbal HasilCenderung Rendah dan StabilPotensi Tinggi (mengikuti risiko)
Fokus UtamaMenjaga nilai pokok uang dari inflasiMengalahkan inflasi dan melipatgandakan aset

Contoh Investasi Jangka Pendek 

Contoh investasi jangka pendek adalah instrumen yang berfokus pada keamanan modal dan kemudahan pencairan (likuiditas). Tujuannya bukan untuk menjadi kaya mendadak, melainkan memastikan dana Anda aman dan tersedia saat dibutuhkan dalam waktu dekat.

Berikut adalah beberapa contohnya:

1. Tabungan Digital Berbunga Tinggi

  • Deskripsi
    Berbeda dari tabungan konvensional, bank digital sering menawarkan suku bunga yang lebih kompetitif.
  • Kelebihan
    Sangat likuid (bisa ditarik kapan saja), dijamin oleh LPS hingga Rp 2 Miliar.
  • Kekurangan
    Imbal hasil masih relatif kecil, seringkali hanya cukup untuk melawan inflasi.
  • Cocok untuk
    Dana darurat utama, dana untuk pengeluaran bulanan.

2. Deposito Berjangka

  • Deskripsi
    Simpanan di bank dengan jangka waktu tertentu (1, 3, 6, 12 bulan) dan suku bunga tetap yang lebih tinggi dari tabungan.
  • Kelebihan
    Risiko sangat rendah, imbal hasil pasti, dijamin LPS.
  • Kekurangan
    Tidak likuid, pencairan sebelum jatuh tempo akan dikenai penalti.
  • Cocok untuk
    Menabung untuk target pasti dalam 1 tahun, seperti biaya liburan atau gadget baru.

3. Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)

  • Deskripsi
    Kumpulan dana dari banyak investor yang dikelola oleh Manajer Investasi untuk diinvestasikan ke instrumen pasar uang seperti deposito dan obligasi jangka pendek.
  • Kelebihan
    Sangat likuid (biasanya cair dalam T+1), risiko sangat rendah, bebas pajak (pajak sudah diurus Manajer Investasi), modal awal sangat terjangkau (mulai dari Rp10.000).
  • Kekurangan
    Imbal hasil fluktuatif meskipun pergerakannya sangat landai.
  • Cocok untuk
    Alternatif dana darurat, parkir dana sebelum diinvestasikan ke instrumen lain.

4. Surat Berharga Negara (SBN) Ritel Jangka Pendek

  • Deskripsi
    Surat utang yang diterbitkan pemerintah dan bisa dibeli oleh individu. Contohnya adalah Savings Bond Ritel (SBR) atau Obligasi Negara Ritel (ORI) dengan tenor 2-3 tahun.
  • Kelebihan
    100% aman dijamin negara, imbal hasil (kupon) lebih tinggi dari deposito, pajaknya lebih rendah (10%).
  • Kekurangan
    Terdapat periode penawaran terbatas, beberapa jenis tidak bisa dijual sebelum jatuh tempo.
  • Cocok untuk:
    Investor yang mencari pendapatan pasif reguler dengan risiko nol.

5. Peer-to-Peer (P2P) Lending Tenor Singkat

  • Deskripsi
    Platform digital yang menghubungkan pemberi pinjaman (investor) dengan peminjam. Anda bisa mendanai pinjaman dengan tenor singkat (1-6 bulan).
  • Kelebihan
    Potensi imbal hasil sangat menarik, bisa di atas 12% per tahun.
  • Kekurangan
    Risiko gagal bayar dari peminjam, tidak dijamin LPS. 
    Penting: Pilihlah platform yang terdaftar dan diawasi OJK.
  • Cocok untuk
    Investor dengan pemahaman risiko yang baik dan ingin diversifikasi.

Contoh Kasus Investasi Jangka Pendek

Sarah, seorang pekerja lepas, memiliki tujuan mengumpulkan dana darurat sebesar Rp 15 juta dalam 1 tahun. Ia tidak ingin uangnya tergerus inflasi jika hanya disimpan di tabungan biasa. 

Ia memutuskan untuk menempatkan Rp 10 juta di Reksa Dana Pasar Uang karena fleksibel dan imbal hasilnya lebih baik, dan Rp 5 juta di Deposito 6 bulan untuk mendapatkan bunga yang pasti.

Contoh Investasi Jangka Panjang untuk Membangun Masa Depan

Contoh investasi jangka panjang adalah aset yang dibeli dengan tujuan untuk dipegang selama bertahun-tahun (di atas 5 tahun). 

Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan nilai aset (capital gain) dan efek bunga majemuk (compound interest).

Berikut beberapa contoh investasi jangka panjang yang populer:

1. Saham

  • Deskripsi
    Membeli sebagian kecil kepemilikan di sebuah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
  • Kelebihan
    Potensi imbal hasil tertinggi dalam jangka panjang, bisa mendapatkan dividen.
  • Kekurangan
    Risiko tinggi, harga sangat fluktuatif dalam jangka pendek.
  • Cocok untuk
    Investor dengan profil risiko agresif dan horizon waktu di atas 5 tahun.

2. Reksa Dana Saham & Reksa Dana Indeks

  • Deskripsi
    Mirip RDPU, namun dana diinvestasikan ke portofolio saham (Reksa Dana Saham) atau meniru kinerja indeks acuan seperti LQ45 atau IDX30 (Reksa Dana Indeks).
  • Kelebihan
    Diversifikasi instan (tidak bertaruh pada satu saham), dikelola profesional, modal terjangkau.
  • Kekurangan
    Masih memiliki risiko pasar yang tinggi, ada biaya manajemen.
  • Cocok untuk
    Investor yang ingin masuk ke pasar saham tanpa harus menganalisis saham satu per satu.

3. Properti

  • Deskripsi
    Membeli aset fisik seperti tanah, rumah, atau apartemen.
  • Kelebihan
    Nilai cenderung naik dalam jangka panjang, bisa menjadi sumber pendapatan pasif (disewakan).
  • Kekurangan
    Membutuhkan modal sangat besar, tidak likuid (sulit dijual cepat), biaya perawatan tinggi.
  • Cocok untuk
    Investor dengan modal besar dan tujuan diversifikasi aset fisik.

4. Emas dan Logam Mulia

  • Deskripsi
    Instrumen safe haven yang nilainya cenderung bertahan atau bahkan naik saat kondisi ekonomi tidak menentu.
  • Kelebihan
    Pelindung nilai dari inflasi, likuid dan diakui secara global.
  • Kekurangan
    Tidak memberikan pendapatan pasif (bunga/dividen), pertumbuhannya cenderung moderat.
  • Cocok untuk
    Diversifikasi portofolio dan perlindungan kekayaan.

5. Dana Pensiun (DPLK atau Mandiri)

  • Deskripsi
    Program yang dirancang khusus untuk mengumpulkan dana saat masa produktif agar dapat dinikmati saat pensiun.
  • Kelebihan
    Disiplin menabung, sering mendapat insentif pajak, dikelola secara profesional.
  • Kekurangan
    Sangat tidak likuid, baru bisa dicairkan saat usia pensiun.
  • Cocok untuk
    Semua orang yang ingin merencanakan masa tua yang sejahtera.

Contoh Investasi Jangka Panjang Perusahaan

Tidak hanya individu, perusahaan juga melakukan investasi jangka panjang. Contoh investasi jangka panjang perusahaan meliputi akuisisi strategis terhadap perusahaan lain, pembangunan pabrik atau infrastruktur baru untuk meningkatkan kapasitas produksi, atau alokasi dana besar untuk riset dan pengembangan (R&D) produk masa depan.

Cara Memilih Investasi Jangka Pendek dan Panjang

  1. Tentukan Tujuan Keuangan
    Apakah untuk membeli motor 6 bulan lagi (jangka pendek) atau untuk biaya kuliah anak 15 tahun lagi (jangka panjang)? Tujuan akan menentukan horison waktu Anda.
  2. Kenali Profil Risiko
    Apakah Anda bisa tidur nyenyak jika nilai investasi Anda turun 10% dalam sebulan? Jika tidak, mulailah dengan instrumen berisiko rendah. Jika ya, Anda bisa mengalokasikan porsi lebih besar ke instrumen berisiko tinggi.
  3. Lakukan Diversifikasi
    Jangan letakkan semua telur dalam satu keranjang. Kombinasikan beberapa instrumen. Portofolio yang sehat biasanya memiliki campuran investasi jangka pendek (untuk stabilitas) dan jangka panjang (untuk pertumbuhan).

FAQ - Pertanyaan Umum Seputar Investasi

  1. Berapa modal minimal untuk mulai berinvestasi?
    Sangat terjangkau. Anda bisa mulai berinvestasi di Reksa Dana atau saham digital dengan modal Rp 10.000 - Rp 100.000 saja.
  2. Mana yang lebih baik, jangka pendek atau jangka panjang?
    Keduanya baik dan memiliki fungsi masing-masing. Pertanyaannya bukan mana yang lebih baik, tetapi mana yang lebih sesuai dengan tujuan keuangan Anda saat ini.
  3. Apakah semua investasi ini aman?
    Semua investasi memiliki risiko. Namun, instrumen seperti Deposito, SBN, dan produk yang dijamin LPS memiliki tingkat keamanan tertinggi. Pastikan Anda berinvestasi melalui platform yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara investasi jangka pendek dan jangka panjang adalah langkah pertama untuk membangun portofolio yang solid. 

Gunakan instrumen jangka pendek untuk fondasi keuangan yang kokoh seperti dana darurat, dan manfaatkan instrumen jangka panjang untuk mengakselerasi pertumbuhan kekayaan Anda demi mencapai impian besar di masa depan.

Disclaimer

Artikel ini bersifat edukasi dan bukan merupakan saran keuangan. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Selalu lakukan riset mendalam (DYOR - Do Your Own Research) sebelum berinvestasi.

Terkini