AI Diprediksi Singkirkan 3 Jenis Pekerjaan Ini dalam Kurang dari Satu Dekade

AI Diprediksi Singkirkan 3 Jenis Pekerjaan Ini dalam Kurang dari Satu Dekade
Ilustrasi AI atau Artificial Intelligence. (Foto: Microsoft Copilot/as)

JAKARTA – Pemanfaatan kecerdasan buatan diperkirakan akan terus menekan peran tenaga kerja manusia di masa mendatang. Di Inggris saja, sekitar 3 juta jenis pekerjaan diproyeksikan akan tergantikan oleh Artificial Intelligence pada 2035.

Berdasarkan laporan National Foundation for Educational Research, sejumlah sektor masuk kategori paling rentan, mulai dari perdagangan, pengoperasian mesin, hingga pekerjaan administratif.

Di sisi lain, teknologi AI juga dinilai mampu mendukung pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus. Laporan yang sama mencatat potensi penambahan sekitar 2,3 juta lapangan kerja pada periode tersebut, meski penyebarannya tidak akan merata.

Salah satu penulis laporan, Jude Hillary, menyebut kekhawatiran terhadap AI dan otomatisasi memang terus muncul. Namun, dia menilai anggapan bahwa AI sudah menyebabkan hilangnya pekerjaan dalam skala besar masih terlalu cepat disimpulkan.

Menurutnya, gelombang PHK yang terjadi tidak semata dipicu oleh adopsi AI, tetapi juga dipengaruhi kondisi ekonomi Inggris yang sedang melemah.

Faktor lain seperti kenaikan biaya asuransi serta sikap pengusaha yang cenderung menghindari risiko turut berperan.

Hillary memperkirakan pengaruh AI terhadap angkatan kerja Inggris akan bersifat kompleks. Akan ada lonjakan permintaan pada sejumlah profesi profesional, sementara banyak posisi tingkat pemula justru mengalami penurunan kebutuhan.

Persoalannya, dia menambahkan sekitar tiga juta orang yang berpotensi kehilangan pekerjaan tersebut akan menghadapi tantangan besar untuk kembali bekerja. Tenaga kerja dengan keterampilan rendah dinilai akan kesulitan meningkatkan kompetensinya.

"Para pekerja yang kehilangan pekerjaan, 1-3 juta orang yang dibicarakan dalam laporan, menghadapi hambatan kembali ke pasar tenaga kerja," jelasnya dikutip dari The Guardian, Jumat (19/12/2025).

Sejumlah riset lain menunjukkan sudut pandang berbeda terkait dampak AI. Penelitian King's College pada Oktober lalu, misalnya, memperkirakan 9,4% pekerjaan di perusahaan dengan tingkat gaji lebih tinggi akan hilang pada periode 2021–2025, dengan sebagian besar terjadi setelah peluncuran ChatGPT.

Pemerintah Inggris sebelumnya juga menyebut profesi seperti konsultan manajemen, psikolog, serta tenaga profesional di bidang hukum termasuk yang berisiko terdampak AI.

Sebaliknya, pekerjaan yang dinilai sulit tergantikan mencakup atlet, kontraktor, hingga tukang batu.

Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index