KAWULA ID – Saham blue chip syariah menjadi primadona dan magnet bagi para investor yang mencari pertumbuhan stabil dalam koridor prinsip Islam. Namun, apa sebenarnya saham ini, bagaimana cara memilih yang murah, dan saham apa saja yang masuk dalam kategori ini di tahun 2025?
Panduan ini akan membahas tuntas semua yang perlu diketahui, mulai dari definisi, kriteria, cara analisis, hingga daftar saham potensial untuk portofolio investasi jangka panjang.
Apa Itu Saham Blue Chip Syariah?
Secara sederhana, saham blue chip syariah adalah saham dari perusahaan bereputasi tinggi yang bisnis dan keuangannya telah memenuhi prinsip-prinsip syariah Islam. Berikut adalah penjabaran dua komponen utamanya:
Blue Chip
Istilah ini merujuk pada saham dari perusahaan yang sudah mapan, memiliki rekam jejak kinerja yang solid, dan kapitalisasi pasar yang sangat besar (umumnya di atas Rp40 triliun). Perusahaan ini biasanya adalah pemimpin di industrinya, memiliki fundamental kuat, dan secara rutin membagikan dividen.
Syariah
Komponen ini memastikan bahwa seluruh operasional dan struktur keuangan perusahaan tidak bertentangan dengan syariat Islam, yang diawasi secara ketat di Indonesia.
Dengan menggabungkan keduanya, investor mendapatkan saham dari perusahaan raksasa yang operasionalnya halal dan terjamin.
Prinsip dan Kriteria Utama yang Wajib Dipenuhi
Tidak semua saham blue chip otomatis menjadi syariah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) telah menetapkan kriteria yang ketat. Ketetapan ini menjadi fondasi bagi seluruh ekosistem pasar modal syariah di Indonesia, memastikan setiap instrumen yang ditawarkan telah sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Berikut adalah dua kriteria utamanya:
1. Kepatuhan pada Kegiatan Usaha (Prinsip Halal)
Bisnis inti perusahaan tidak boleh bergerak di bidang yang haram, seperti:
- Perjudian dan permainan yang tergolong judi.
- Perdagangan yang tidak disertai penyerahan barang/jasa.
- Jasa keuangan ribawi (perbankan konvensional, asuransi konvensional).
- Produksi, distribusi, dan perdagangan makanan/minuman yang haram (misalnya, mengandung babi atau alkohol).
2. Memenuhi Rasio Keuangan Syariah
- Rasio Utang Berbasis Bunga
Total utang yang berbasis bunga (riba) tidak boleh melebihi 45% dari total aset perusahaan. - Rasio Pendapatan Non-Halal
Total pendapatan dari bunga dan sumber non-halal lainnya tidak boleh melebihi 10% dari total pendapatan usaha.
Sebuah saham yang tidak memenuhi salah satu dari kriteria ini akan dikeluarkan dari Daftar Efek Syariah (DES) yang dirilis OJK secara berkala.
Cara Menemukan Saham Blue Chip Syariah Murah (Valuasi)
Banyak investor pemula keliru menganggap saham "murah" adalah yang harganya rendah per lembar. Padahal, murah atau mahalnya sebuah saham ditentukan oleh valuasinya, yaitu perbandingan antara harga di pasar dengan nilai fundamental perusahaan.
Berikut dua metrik valuasi sederhana untuk memulai:
- Price-to-Earnings Ratio (PER)
Metrik ini membandingkan harga saham dengan laba bersih per saham. Secara umum, semakin rendah PER, maka saham tersebut dianggap semakin murah (potensial undervalued). - Price-to-Book Value (PBV)
Metrik ini membandingkan harga saham dengan nilai buku (total ekuitas) per saham. PBV di bawah 1 sering dianggap murah karena harga sahamnya lebih rendah dari nilai aset bersih perusahaan.
Penting: Gunakan metrik ini sebagai alat skrining awal dan bandingkan dengan rata-rata PER atau PBV di sektor industrinya untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat.
Daftar Saham Blue Chip Syariah Potensial (Update 2025)
Berikut adalah daftar saham yang sering masuk dalam kategori blue chip sekaligus memenuhi kriteria syariah.
Perhatian: Daftar ini bersifat ilustratif dan dapat berubah. Penting untuk selalu memverifikasi status syariah terbaru melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (IDX) atau OJK, karena Daftar Efek Syariah (DES) diperbarui dua kali setahun (biasanya pada bulan Mei dan November).
No. | Kode Saham | Nama Perusahaan | Sektor | Catatan Singkat |
---|---|---|---|---|
A. | Barang Konsumen & Ritel | |||
1. | ACES | PT Ace Hardware Indonesia Tbk | Ritel | Pemain utama di sektor ritel perlengkapan rumah tangga. |
2. | CPIN | PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk | Barang Konsumen Primer | Raksasa di industri pakan ternak dan ayam olahan. |
3. | INDF | PT Indofood Sukses Makmur Tbk | Barang Konsumen Primer | Konglomerat makanan dengan merek yang sangat kuat di Indonesia. |
4. | JPFA | PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk | Barang Konsumen Primer | Pesaing utama CPIN di industri agribisnis terintegrasi. |
5. | KLBF | PT Kalbe Farma Tbk | Kesehatan | Perusahaan farmasi terbesar dengan diversifikasi produk kesehatan. |
6. | MYOR | PT Mayora Indah Tbk | Barang Konsumen Primer | Produsen makanan ringan dan minuman dengan jangkauan ekspor luas. |
7. | SIDO | PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk | Kesehatan | Pelopor di industri jamu modern dan produk herbal. |
8. | UNVR | PT Unilever Indonesia Tbk | Barang Konsumen Primer | Raksasa produk kebutuhan sehari-hari (FMCG) dengan portofolio merek ikonik. |
B. | Energi & Pertambangan | |||
9. | ADRO | PT Adaro Energy Indonesia Tbk | Energi | Salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia. |
10. | ANTM | PT Aneka Tambang Tbk | Material Dasar | Produsen nikel, emas, dan bauksit yang terdiversifikasi. |
11. | HRUM | PT Harum Energy Tbk | Energi | Perusahaan energi yang kini juga berekspansi ke nikel. |
12. | INCO | PT Vale Indonesia Tbk | Material Dasar | Produsen nikel terkemuka dengan standar ESG yang tinggi. |
13. | ITMG | PT Indo Tambangraya Megah Tbk | Energi | Dikenal sebagai emiten batu bara yang royal membagikan dividen. |
14. | PGAS | PT Perusahaan Gas Negara Tbk | Infrastruktur | Pemain dominan dalam transmisi dan distribusi gas bumi. |
15. | PTBA | PT Bukit Asam Tbk | Energi | Perusahaan tambang batu bara milik negara (BUMN). |
16. | TINS | PT Timah Tbk | Material Dasar | Produsen timah terbesar kedua di dunia. |
C. | Industri Dasar & Infrastruktur | |||
17. | BRPT | PT Barito Pacific Tbk | Material Dasar | Holding dengan bisnis utama di sektor petrokimia dan energi. |
18. | EXCL | PT XL Axiata Tbk | Infrastruktur | Salah satu dari tiga operator telekomunikasi terbesar di Indonesia. |
19. | INKP | PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk | Material Dasar | Produsen pulp dan kertas terkemuka di bawah grup Sinarmas. |
20. | SMGR | PT Semen Indonesia (Persero) Tbk | Material Dasar | Produsen semen terbesar di Indonesia. |
21. | TPIA | PT Chandra Asri Petrochemical Tbk | Material Dasar | Produsen petrokimia terbesar dan terintegrasi di Indonesia. |
22. | UNTR | PT United Tractors Tbk | Perindustrian | Distributor alat berat terbesar dan memiliki bisnis pertambangan. |
23. | WIKA | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk | Perindustrian | BUMN Karya di bidang konstruksi. Catatan: Perhatikan kondisi fundamental terkini. |
D. | Keuangan, Teknologi & Media | |||
24. | BRIS | PT Bank Syariah Indonesia Tbk | Keuangan | Bank syariah terbesar di Indonesia hasil merger bank BUMN. |
25. | EMTK | PT Elang Mahkota Teknologi Tbk | Teknologi | Konglomerat media, teknologi digital, dan layanan kesehatan. |
26. | MIKA | PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk | Kesehatan | Operator jaringan rumah sakit premium. |
27. | SCMA | PT Surya Citra Media Tbk | Media | Induk perusahaan stasiun TV SCTV dan Indosiar. |
Risiko dan Hal yang Perlu Diperhatikan
Investasi selalu memiliki dua sisi mata uang. Meskipun relatif lebih stabil, saham blue chip syariah tetap memiliki risiko:
- Risiko Pasar
Kinerja saham tetap dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro, sentimen pasar, dan kebijakan pemerintah. - Risiko Likuiditas
Meskipun likuid, pada kondisi panik pasar, menjual saham dalam jumlah besar tetap bisa sulit. - Risiko Delisting dari Indeks Syariah
Risiko terbesar adalah ketika sebuah saham tidak lagi memenuhi kriteria rasio keuangan syariah dan dikeluarkan dari DES. Hal ini dapat memicu tekanan jual dari reksa dana syariah dan investor syariah lainnya.
FAQ - Pertanyaan Umum Seputar Saham Blue Chip Syariah
1. Bagaimana cara paling mudah memastikan sebuah saham masih syariah?
Cara termudah adalah dengan menggunakan aplikasi trading dari sekuritas. Sebagian besar sekuritas sudah memberikan label atau notasi "Syariah" pada saham yang masuk dalam DES. Untuk verifikasi resmi, kunjungi situs web IDX.
2. Apakah saham blue chip syariah pasti untung?
Tidak ada jaminan keuntungan dalam investasi saham. Namun, karena fundamentalnya yang kuat dan bisnisnya yang mapan, saham blue chip memiliki probabilitas yang lebih tinggi untuk memberikan keuntungan stabil dalam jangka panjang dibandingkan saham spekulatif.
3. Berapa modal minimal untuk membeli saham ini?
Pembelian saham dihitung dalam satuan lot, di mana 1 lot = 100 lembar saham. Jadi, modal minimal adalah harga saham per lembar x 100. Contoh: Jika harga saham ANTM Rp1.500 per lembar, maka modal minimal untuk membeli 1 lot adalah Rp150.000.
Disclaimer: Artikel ini bertujuan untuk edukasi dan tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi keuangan atau ajakan jual/beli saham. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan hasil di masa depan. Sangat disarankan untuk melakukan riset mandiri (DYOR - Do Your Own Research) sebelum mengambil keputusan investasi.
Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News