Reksadana Pendapatan Tetap di Bibit, Ini Daftarnya

Ketika berinvestasi dalam reksadana pendapatan tetap di bibit, Manajer Investasi (MI) akan mengalokasikan dana ke berbagai portofolio investasi berbasis pendapatan tetap.

reksadana pendapatan tetap di bibit
Ilustrasi reksadana pendapatan tetap di bibit. Gambar: Canva Pro

KAWULA ID – Salah satu pilihan investasi yang menarik yang bisa dibeli di Bibit adalah Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT). Jenis investasi ini menawarkan perlindungan dari risiko tinggi. Ketika berinvestasi dalam reksadana pendapatan tetap di bibit, Manajer Investasi (MI) akan mengalokasikan dana ke berbagai portofolio investasi berbasis pendapatan tetap.

Dalam kondisi ekonomi yang belum stabil, reksadana pendapatan tetap di bibit merupakan pilihan investasi yang cocok untuk diversifikasi portofolio investor. RDPT memiliki tingkat risiko yang sedang, menjadikannya sesuai untuk investor yang memiliki profil risiko konservatif atau mencari keamanan. Investasi dalam RDPT sebaiknya dilakukan dalam jangka waktu 1 hingga 3 tahun.

Meskipun memiliki risiko yang sedang, reksadana pendapatan tetap di bibit memiliki potensi imbal hasil yang lebih besar dibandingkan dengan reksadana pasar uang. Imbal hasil pada RDPT berkisar antara 7% hingga 8% per tahun, bahkan dapat mencapai rata-rata 9% per tahun. Potensi keuntungan RDPT lebih tinggi daripada Reksa Dana Pasar Uang, yang biasanya memberikan imbal hasil antara 4% hingga 7% per tahun. 

Menariknya, dengan berinvestasi di reksadana pendapatan tetap di bibit, investor bisa memulainya dengan modal serendah Rp10 ribu untuk pembelian secara online. Selain itu,  imbal hasil RDPT tidak dikenakan pajak, berbeda dengan bunga deposito yang dikenai PPh sebesar 20%. Dengan likuiditas yang tinggi, dana reksadana pendapatan tetap di bibit yang dimiliki investor dapat dicairkan atau ditarik kapan saja selama hari bursa.

Reksadana Pendapatan Tetap di Bibit Terbaik 2023

Apa saja produk RDPT terbaik yang bisa pilih untuk reksadana pendapatan tetap di bibit  tahun 2023? Menurut website resminya, berikut adalah ulasan singkatnya.

1. Sucorinvest Stable Fund

Produk RDPT ini dikelola oleh Sucor Asset Management dan memiliki dana kelolaan mencapai Rp15,78 triliun pada bulan Agustus 2022, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

2. Danamas Stabil 

Produk ini dari Sinarmas Asset Management memiliki dana kelolaan sebesar Rp13,78 triliun pada Agustus 2022, menempatkannya sebagai salah satu produk RDPT terbesar.

3. Manulife Pendapatan Bulanan II

Manulife Pendapatan Bulanan II mengelola dana sekitar Rp9,69 triliun per Agustus 2022, dengan pertumbuhan yang stabil.

4. Eastspring IDR Fixed Income Fund Kelas A

Produk RDPT ini memiliki dana kelolaan sekitar Rp5,41 triliun pada Agustus 2022.

5. Bahana MES Syariah Fund Kelas G

Bahana TCW Investment Management mengelola produk ini dengan total dana kelolaan mencapai 492 Miliar dan pertumbuhan 15,91% dalam tiga tahun terakhir.

Itulah beberapa pilihan produk reksadana pendapatan tetap di bibit terbaik untuk tahun 2023. Dengan berinvestasi dalam RDPT, investor dapat merasa lebih aman dalam mengelola risiko finansial sambil berpotensi mendapatkan imbal hasil yang kompetitif. 

Kesimpulannya, reksadana merupakan opsi yang sangat tepat bagi investor pemula yang ingin memulai perjalanan mereka dalam dunia investasi. Kelebihan reksadana termasuk tersedianya pilihan dengan risiko yang beragam dan modal awal yang terjangkau. Hal ini memudahkan para pemula yang mungkin belum memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup dalam mengelola investasi mereka.

Penting untuk dicatat bahwa ini bukan berarti investor pemula dianggap tidak kompeten. Sebaliknya, reksadana dirancang untuk membantu mereka yang mungkin memiliki keterbatasan dalam hal waktu, dana, dan pemahaman mengenai investasi. Reksadana menjadi solusi yang baik dan merupakan salah satu instrumen investasi yang paling sederhana dalam pengelolaannya.

Di samping RDPT, ada beberapa jenis reksadana yang tersedia juga, apa saja itu?

1. Reksadana Saham

Jenis reksadana ini fokus pada investasi saham. Meskipun berpotensi memberikan keuntungan tinggi, reksadana saham juga memiliki risiko yang besar. Oleh karena itu, cocok bagi investor berpengalaman dan bersedia menanggung risiko yang tinggi. Investasi jangka panjang adalah pilihan yang lebih baik untuk jenis reksadana ini.

2. Reksadana Campuran

Reksadana campuran adalah pilihan yang baik bagi mereka yang ingin mendapatkan keuntungan tinggi tanpa risiko yang terlalu besar. Dana dalam reksadana campuran dialokasikan ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, dan pasar uang, yang membuat portofolio lebih fleksibel dan risiko lebih rendah. Jangka waktu investasi yang direkomendasikan adalah 3-5 tahun.

3. Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang menginvestasikan dana dalam instrumen pasar uang seperti deposito dan surat utang. Meskipun imbal hasilnya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan tiga jenis reksadana sebelumnya, risiko juga sangat rendah. Reksadana pasar uang cocok bagi investor konservatif dengan tujuan jangka pendek sekitar 1 tahun.

Pilihlah pilihan jenis reksadana yang tepat tergantung pada tujuan finansial, tingkat risiko yang bersedia ditanggung, dan jangka waktu investasi. Dengan memahami berbagai jenis reksadana yang tersedia, maka dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas.


Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News

Penulis: Reky ArfalEditor: Anju Mahendra