Intip 3 Alasan BI Rate Turun Jadi 5,5%: Inflasi Aman hingga Rupiah Stabil

Intip 3 Alasan BI Rate Turun Jadi 5,5%: Inflasi Aman hingga Rupiah Stabil
Ilustrasi. (Foto: Pixabay).

KAWULA.ID - Bank Indonesia (BI) resmi menurunkan suku bunga acuan (BI-Rate) menjadi 5,5 persen. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Rabu (21/5).

"Pertimbangannya, pertama, inflasi rendah. Kedua, stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga. Dan ketiga, turut mendorong pertumbuhan ekonomi, bersinergi erat dengan kebijakan-kebijakan fiskal maupun kebijakan-kebijakan pemerintah lainnya dalam Astacita," kata Perry.

1. Inflasi Terjaga, Ekonomi Stabil

BI menilai inflasi Indonesia saat ini dalam kondisi aman. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2025 tercatat sebesar 1,95 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Perry menegaskan bahwa inflasi tersebut mendukung stabilitas ekonomi dan diproyeksikan tetap terkendali dalam kisaran target 2,5 persen ±1 persen hingga 2026. Baik inflasi inti maupun inflasi pangan bergejolak (volatile food) juga diperkirakan tidak akan melonjak tinggi.

2. Rupiah Stabil dan Menguat

Nilai tukar rupiah juga menjadi faktor kunci dalam keputusan ini. Perry menyebut rupiah cenderung menguat, berkat intervensi BI di pasar valuta asing, termasuk melalui skema non-delivery forward (NDF) di Hong Kong, Eropa, dan Amerika Serikat. Stabilitas nilai tukar ini menjadi landasan kuat untuk memberikan kelonggaran moneter tanpa risiko gejolak eksternal yang besar.

3. Dorong Pertumbuhan Nasional

Penurunan BI-Rate juga menjadi strategi untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi domestik. Perry menyebut kebijakan ini bersinergi dengan langkah-langkah pemerintah dalam rangka mencapai target pembangunan jangka menengah nasional atau Astacita. Meskipun pertumbuhan ekonomi global masih diliputi ketidakpastian, BI optimistis langkah ini akan membantu menjaga momentum pemulihan ekonomi dalam negeri.

Inflow Modal Asing Jadi Penopang Kepercayaan

Sementara itu, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menambahkan bahwa derasnya arus masuk modal asing (inflow) turut memperkuat keyakinan BI untuk memangkas suku bunga. Pada Mei 2025, total inflow mencapai Rp20,63 triliun, dengan Rp10 triliun di antaranya mengalir ke Surat Berharga Negara (SBN).

"Momentum ini tepat, dan membuat kami lebih percaya diri untuk menurunkan BI-Rate," ujar Destry.

Dengan kebijakan ini, BI berharap bisa menjaga keseimbangan antara stabilitas makroekonomi dan stimulus pertumbuhan, di tengah dinamika ekonomi global yang terus bergerak. (CTA)

Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News

#bi rate turun

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index