Hati-hati! Hindari Melakukan Kesalahan Intermittent Fasting 

Intermittent Fasting (IF) atau puasa intermittently adalah pola makan yang semakin populer di kalangan mereka yang ingin meningkatkan kesehatan dan menjaga berat badan. Namun, seperti halnya setiap metode diet, IF juga memerlukan pemahaman yang tepat agar memberikan hasil yang diinginkan.

Intermittent Fasting

KAWULA ID – Intermittent Fasting (IF) atau puasa intermittently adalah pola makan yang semakin populer di kalangan mereka yang ingin meningkatkan kesehatan dan menjaga berat badan. Namun, seperti halnya setiap metode diet, IF juga memerlukan pemahaman yang tepat agar memberikan hasil yang diinginkan. Pasalnya, tidak sedikit yang melakukan kesalahan intermittent fasting ini, sehingga malah berakibat tidak baik untuk tubuh. 

Sebelum membahas kesalahan intermittent fasting lebih jauh, sebagai informasi, intermittent fasting adalah pola makan yang melibatkan sikel berulang antara periode makan dan periode puasa. Dalam periode puasa, seseorang akan membatasi asupan kalori atau bahkan tidak mengonsumsi makanan sama sekali. 

Tujuan utama IF adalah untuk memungkinkan tubuh beristirahat dari proses pencernaan dan memberikan waktu bagi tubuh untuk melakukan perbaikan sel serta mengatur metabolisme.

Ada banyak manfaat yang akan dirasakan bagi tubuh dengan menjalankan metode IF ini, yang pertama adalah meningkatnya ketahanan seluler. Selama periode puasa, tubuh mulai mengaktifkan proses autophagy, yaitu membersihkan sel-sel yang rusak dan memperbaharui sel-sel yang lebih sehat.

Selain itu, dengan menjalankan IF, tubuh juga akan mengalami peningkatan kepekaan insulin. IF ini, ternyata dapat meningkatkan sensitivitas insulin, membantu mengatur kadar gula darah, dan mengurangi risiko diabetes tipe 2. Dengan mengurangi jendela makan, seseorang akan cenderung mengonsumsi kalori lebih sedikit, yang dapat membantu dalam penurunan berat badan.

Bahkan, ternyata IF juga kerap dikaitkan dengan peningkatan faktor neurotropik yang mendukung kesehatan otak dan meningkatkan kognisi, dan meningkatkan metabolisme. IF dapat meningkatkan laju metabolisme, membantu membakar lemak dan meningkatkan produksi energi.

Cara Melakukan Intermittent Fasting dengan Benar

Pertanyaannya adalah, bagaimana cara melakukan intermittent fasting ini secara benar? Tentu ada beberapa pola yang bisa diaplikasikan. Kamu dapat memilih pola IF yang sesuai, seperti 16/8 (puasa selama 16 jam dan makan dalam jendela 8 jam), 5:2 (makan dengan normal selama 5 hari dan puasa atau makan terbatas selama 2 hari), dan banyak lagi. Pilihlah yang sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan.

Kebanyakan orang yang ingin mengaplikasikan IF ke dalam kesehariannya cenderung melakukannya secara serampangan dan tergesa-gesa. Padahal, kunci dari ini semua adalah dengan memulainya secara perlahan, apalagi jika kita baru mengenal metode IF ini. 

Mulailah dengan jendela puasa yang lebih pendek dan perlahan-lahan perpanjang waktu puasa seiring berjalannya waktu.

Di samping itu, meskipun tengah berpuasa, pastikan juga kita tetap menjaga hidrasi dengan minum air dalam jumlah cukup selama periode puasa. Dan apabila sudah tiba pada waktu makan, pertimbangkan untuk mengonsumsi makanan yang seimbang. Kita juga harus bisa memilih makanan yang kaya nutrisi, seperti protein, serat, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks.

Kesalahan Intermittent Fasting dan Cara Menghindarinya

Sering kali, seseorang yang melakukan intermittent fasting melakukan berbagai macam kesalahan intermittent fasting yang tidak disadarinya. Padahal, ia melakukannya agar tubuhnya menjadi lebih sehat. Oleh karena itu, agar tidak terjadi kesalahan intermittent fasting, berikut ini beberapa hal yang harus dihindari dan tips yang bisa dilakukan. 

1. Mengonsumsi Makanan Berlebihan

Salah satu kesalahan intermittent fasting utama adalah mengonsumsi makanan berlebihan saat jendela makan terbuka. Tetaplah mengontrol porsi makan secara baik dan benar, dan hindari pesta makan berlebihan.

2. Pemilihan Makanan yang Tidak Sehat

IF bukan alasan untuk mengonsumsi makanan cepat saji atau makanan tinggi gula dan lemak jenuh. Tetap pilih makanan sehat dan seimbang. Jangan hanya karena ingin ‘balas dendam’, kita jadi malah melupakan esensi dari berpuasa itu tadi. 

3. Kurang Tidur

Kebanyakan orang zaman kini pasti mengalami kurang tidur. Padahal, kurang tidur dapat mempengaruhi hormon pengatur nafsu makan dan metabolisme. Nah, artinya, sebelum melakukan IF, pastikan juga kamu telah mendapatkan tidur yang cukup. Benahi terlebih dahulu pola tidur yang berantakan, barulah pelan-pelan menggunakan metode IF ini. 

4. Tidak Konsisten

Kesalahan intermittent fasting berikutnya adalah tidak konsisten, padahal konsistensi sangat penting dalam IF. Melanggar jadwal makan atau puasa dapat memengaruhi efek positif IF pada tubuh. 

5. Tidak Menghirup Cukup Air

Selama periode puasa, pastikan juga kamu tetap terhidrasi dengan cukup mengonsumsi air. Hal ini kerap menjadi kesalahan intermittent fasting bagi banyak orang karena sering lupa menjaga hidrasi tubuhnya. 


Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News

Penulis: Reky ArfalEditor: Anju Mahendra