Beda Pinterest dan Instagram, Mana Lebih Baik?

beda pinterest dan instagram

Media sosial punya peran besar dalam meningkat penjualan pada beberapa tahun terakhir. Tak heran, jika media sosial masih menjadi salah satu strategi pemasaran digital terbaik saat ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, Kawula akan membahas tentang beda Pinterest dan Instagram.

Salah satu cara meningkatkan penjualan di media sosial, yaitu dengan membagikan gambar, video (konten visual) yang mampu menarik minat calon pembeli. Dengan kata lain, hal itu mempertegas bahwa masyarakat kita cenderung mengonsumsi informasi dengan melihat ketimbang membaca.

Hal itu pula yang menjadi kekuatan media sosial seperti Instagram dan Pinterest di kalangan sosialita, pedagang online, dan orang-orang yang menggunakan medsos tersebut untuk mencari apa yang mereka inginkan.

Lalu, bagaimana sebenarnya kekuatan yang dimiliki oleh Pinterest dan Instagram ini untuk bisnis online? Apa keunggulan Pinterest dan Instagram untuk bisnis? Dan mana yang lebih baik antara Pinterest dan Instagram?

Agar tak salah kaprah dalam memutuskan, sebaiknya simak lebih detail perbedaan antara Pinterest dan Instagram untuk meningkatkan bisnis Anda.

Beda Pinterest dan Instagram

Jika disuruh memilih antara Pinterest dan Instagram untuk meningkatkan bisnis, jawabannya bisa beragam. Maksudnya, setiap orang punya cara pandang sendiri mengenai kedua media sosial ini.

Oleh karena itu, mari kita cek satu per satu apa saja keunggulan Pinterest dan Instagram dalam konteks meningkatkan kemajuan bisnis Anda.

1. Target Audiens

Setiap usaha atau bisnis yang dijalankan memerlukan target audiens (pembeli). Ringkasnya, jika ingin usaha Anda di media sosial tak berujung sia-sia, Anda perlu melakukan survey kecil-kecilan terkait calon pembeli potensial. Baik dari segitu waktu online, lokasi, dan sebagainya.

Di bawah ini adalah statistik tentang siapa pengguna Pinterest dan Instagram yang bisa dijadikan dasar keputusan Anda untuk menentukan mana yang lebih baik di antara kedua media sosial tersebut.

Menurut Hootsuite, berikut statistik mengenai audiens Instagram, di antaranya:

  • 1 miliar pengguna aktif
  • 64% usia 18-29 tahun menggunakan Instagram
  • Lebih banyak wanita (39%) daripada pria (30%) yang menggunakan Instagram
  • Untuk pengguna berusia 18 hingga 34, ada lebih dari 20 juta pengguna pria daripada wanita

Menurut SproutSocial, inilah statistik mengenai audiens Pinterest, yaitu:

  • 250 juta pengguna aktif
  • 81% pengguna adalah wanita
  • Untukorang dewasa berusia 18-34, setengah dari mereka menggunakan Pinterest setidaknya sekali dalam sebulan
  • 40% pinners memiliki pendapatan $100k+,
  • 50% berpenghasilan $50k+

Simulasinya begini, jika Anda berjualan kaos custom untuk anak muda, pasar Instagram bisa jadi pilihan terbaik untuk kemajuan bisnis Anda. Namun, apabila Anda seorang event planner, Pinterest mungkin lebih masuk akal bagi Anda.

2. Kurasi Konten vs Kreasi Konten

Seperti yang telah disinggung di atas, konten visual adalah hal yang paling menarik bagi calon pembeli. Selain itu, konten visual mampu menjadi bagian yang saling melengkapi. Hal itu bisa Anda dapati di Pinterest maupun Instagram. Meski kedua media sosial ini tampak sama, sesungguhnya ada perbedaan dari kedua platform tersebut.

Letak perbedaan paling mencolok adalah dari kenyataan pengguna yang memperlakukan media sosial ini dengan cara yang berbeda.

Boleh dibilang, Pinterest lebih ke platform kurasi konten atau perangkat penanda visual. Di sini, pengguna Pinterest memungkinkan untuk mencari dan mengkurasi konten yang mereka anggap menarik.

Menariknya, pengguna Pinterest bisa menyimpan link dan konten visual tergantung dari ketertarikan atau hobi, dan mengaturnya ke dalam papan yang berbeda.

Melalui Pinterest, topik menjadi lebih penting dan relevan ketimbang waktu. Dengan kata lain, tidak penting jika kontennya dibuat satu tahun lalu atau sepuluh menit yang lalu.

Sementara itu, Instagram lebih berfokus pada kreasi konten. Lebih mengedepankan para pengguna untuk mengambil foto dan video sekaligus membagikan pengalaman yang menakjubkan dari pengguna ke pengguna lainnya.

Dari sini tentu Anda sudah bisa mengasumsikan bahwa Instagram tidak sama seperti Pinterest dari segi penggunaannya. Konten di Instagram ditampilkan secara kronologis di profil pengguna dan news feed, tidak ubahnya dengan cara kerja Twitter.

Di Instagram, pengguna bisa membagikan “stories” yang akan lenyap setelah 24 jam. Hal ini menggambarkan platform Instagram menekankan aspek informasi dengan jangka waktu yang singkat.

3. Penelusuran Konten

Barangkali sebagian orang begitu familiar dengan Instagram (IG). Kalau sudah begitu, Anda tentu sudah tahu persis fungsi dari hashtag (tagar) yang membantu pengguna menelusuri konten terbaru. Melalui hashtag, pengguna bisa memilih untuk mengikuti hashtag spesifik. Hal tersebut, bergantung pada ketertarikan dan passion tiap-tiap pengguna.

Jika kita melihat hashtag dari sudut pandang bisnis, maka hal itu akan memudahkan orang menemukan konten Anda. Misal, jika Anda menjual baju muslim, Anda bisa menjangkau calon pembeli potensial dengan menggunakan tanda pagar (tagar) #bajumuslim atau #bajumuslimmurah.

Pinterest pun mendukung hal yang sama dalam penggunaan tagar. Akan tetapi, hashtag atau tagar tersebut tidak terlalu diperlukan selayaknya yang ada di Instagram. Sebab, Pinterest tidak menggunakan hashtag untuk mengatur konten.

Pinterest lebih kepada mengatur atau mengelompokkan postingan sesuai keinginan para pengguna yang bisa disimpan ke dalam papan yang berbeda, dan menamai papan tersebut sesuka hati penggunanya.

Intinya, Anda perlu menamai papan dengan tepat. Dengan begitu, Anda bisa ditemukan di kolom pencarian pengguna melalui algoritma Pinterest.

4. Berbagi Link (Tautan)

Instagram hanya bisa membagikan link (tautan) aktif menuju website di profil utama Anda (disebut juga dengan bio). Di sini jelas bahwa Instagram tidak mengizinkan tautan di dalam caption atau komentar. Artinya, Anda bisa mengetik alamat URL, tetapi jangan berharap lebih untuk hal satu ini. Karena link itu tidak aktif alias tidak bisa diklik.

Akan menjadi berbeda jika Anda menggunakan Pinterest. Anda bisa menambahkan tautan ke setiap postingan atau pin yang Anda bagikan di platform. Hal inilah yang menjadi pembeda antara Pinterest dan Instagram. Pinterest menjadi sebuah platform yang sangat bagus untuk mempromosikan konten seperti postingan blog, tutorial dan panduan.

5. Menjual vs Meningkatkan Kesadaran Brand

Dalam meningkatkan kesadaran brand atau menjual produk, agaknya Anda bisa menyimpulkan sendiri mana yang lebih baik antara Pinterest dan Instagram.

Jika berkaca pada berbagai tautan, saya asumsikan Pinterest lebih baik ketimbang Instagram. Karena Pinterest mendukung link aktif bagi para penggunanya. Di Instagram, link aktif hanya di bagian profil saja.

Percaya atau tidak, Pinterest adalah surga belanja online. Hal itu bisa Anda lihat dari perolehan statistik di bawah ini.

  • 90% pengguna mingguan menggunakan
  • Pinterestuntuk membuat keputusan pembelian
  • 59% kaum milenial telah menemukan produk di Pinterest
  • 55% pinners mencari produk secara spesifik

Platform Pinterest terlihat dan terasa seperti katalog produk yang sangat besar. Jadi kalau target audien Anda berada di Pinterest, Anda boleh mempertimbangkan membuat akun untuk memasarkan produk dan mendorong penjualan. Hal ini mengingat bahwa tautan yang tersedia bisa mengirim pengunjung secara langsung ke situs atau halaman produk Anda melalui link aktif yang ada di Pinterest.

Walaupun Instagram tidak membolehkan tautan aktif di caption atau komentar, platform ini bisa sangat efektif untuk menaikkan kesadaran brand dan tetap menjadi yang pertama diingat oleh prospek dan pelanggan, sehingga dapat membantu mendorong penjualan.

6. Jangka Waktu Konten

Pin di Pinterest memiliki jangka waktu yang lama. Kenyataannya, setiap unggahan di Pinterest dilaporkan bertahan hingga empat bulan. Jadi, meskipun Anda membuat konten untuk Pinterest, dan postingan itu telah lama sekali, Anda masih akan mendapatkan traffic (pengunjung) setelah Anda membagikan sebuah konten yang telah tersemat link aktif menuju website atau toko online Anda.

Menjadi berbeda jika kita bicara tentang postingan di Instagram. Instagram memiliki jangka waktu yang sangat singkat, yakni hingga 24 jam saja. Selain itu, membuat konten untuk platform ini memakan sedikit waktu dan usaha. Jadi, semua hal ini saya kembalikan kepada Anda untuk memutuskannya, mana yang lebih baik antara Pinterest dan Instagram.

Kesimpulan

Memilih platform media sosial dan memanfaatkannya untuk bisnis tak bisa ditentukan dengan kepopulerannya saja. Hal ini berlaku bagi Anda yang ingin mengembangkan atau meningkatkan bisnis di media sosial, baik dalam memilih antara Pinterest atau Instagram.

Bagaimanapun, kedua platform ini memiliki keunggulannya masing-masing. Namun, yang perlu diperhatikan adalah perbedaan dasarnya. Kemudian sesuaikan dengan tujuan, audiens, dan konten Anda.

Jika tujuan Anda meningkatkan pengunjung website, maka Pinterest bisa menjadi pilihan tepat. Akan tetapi, kalau Anda hendak meningkatkan jangkauan untuk brand, maka Anda bisa pergunakan Instagram.

Jika ingin fokus dengan audiens yang tetarget, dan ingin lebih jauh mengenal brand, mengetahui acara, dan kepribadian bisnis Anda secara personal, Instagram adalah tempatnya. Namun, bila audiens Anda ingin menemukan konten dalam beragam bentuk dan mengurasi konten pengguna lainnya, maka Pinterest pilihan sempurna.

Dari sini, saya kira Anda sudah tahu mau memilih platform yang mana. Namun, untuk apa memilih salah satu, apabila keduanya bisa saling mendukung pengembangan bisnis, bukan?

Oleh karena itu, saya kira, untuk mendorong atau mendongkrak popularitas bisnis Anda, tak ada salahnya mempelajari atau menggunakan seluruh media sosial yang ada. Toh, segala kemungkinan bisa datang dari berbagai kemungkinan dan kesempatan.