Tata Cara Salat Iduladha dan Bacaannya

Selasa, 03 Juni 2025 | 08:50:16 WIB
Ilustrasi Salat Iduladha Berjemaah di lapangan terbuka (Gambar: Canva Pro / Creativa Images)

KAWULA ID – Salat Iduladha merupakan salah satu ibadah sunnah muakkad yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Ibadah ini menjadi pembuka rangkaian Hari Raya Iduladha, yang dikenal sebagai hari penuh berkah dan pengingat akan kisah pengorbanan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. 

Dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau lapangan terbuka, salat Iduladha memiliki kekhususan yang penting untuk dipahami oleh umat Islam.

Memahami tata cara Salat Iduladha dan bacaannya tidak hanya membantu melaksanakan ibadah ini dengan benar, tetapi juga mendukung kekhusyukan dalam mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mulai dari niat hingga khutbah.

Salat Iduladha adalah simbol kesyukuran, kebersamaan, dan ketaatan kepada Allah. Sebagai sunnah muakkad, Salat ini sangat dianjurkan bagi seluruh umat Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. 

Selain menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah, ibadah ini juga mengingatkan umat akan makna berkurban dan ketaatan total kepada Allah.

Tata Cara Salat Iduladha dan Bacaannya

Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam salat Iduladha:

1. Niat Salat Iduladha

Salat dimulai dengan niat yang dilakukan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Berikut lafaz niat untuk makmum:

“Ushalli sunnatal li ‘Idil Adha rak’ataini ma’muman lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

Bagi imam, niatnya sedikit berbeda:

“Ushalli sunnatal li ‘Idil Adha rak’ataini imaman lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku niat sholat sunnah Iduladha dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

2. Rakaat Pertama: Tujuh Takbir Tambahan dan Bacaan Surat

Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan dengan takbir tambahan sebanyak tujuh kali. Setiap takbir disertai bacaan tasbih:

“Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar.”

Imam mengangkat tangan setiap kali bertakbir dan memberikan jeda agar jamaah dapat mengikuti dengan tertib. Setelah takbir selesai, imam membaca Surah Al-Fatihah diikuti dengan surah pendek, seperti Surah Qaf atau Al-A’la, yang dibaca dengan suara keras.

3. Rakaat Kedua: Lima Takbir Tambahan dan Pelengkap Salat

Pada rakaat kedua, setelah bangkit dari sujud, dilakukan takbir tambahan sebanyak lima kali, dengan bacaan tasbih di setiap takbir. Selanjutnya, imam membaca Surah Al-Fatihah diikuti surah pendek, seperti Surah Al-Ghasyiyah atau Al-Qamar.

Salat dilanjutkan dengan rukuk, i’tidal, sujud dua kali, tasyahud akhir, dan diakhiri dengan salam. Jumlah takbir tambahan inilah yang menjadi salah satu ciri khas Iduladha.

4. Khutbah Iduladha

Khutbah Iduladha dilaksanakan setelah Salat. Imam menyampaikan dua khutbah secara berurutan dengan jeda duduk di antara keduanya. Isi khutbah biasanya mencakup pesan-pesan keislaman, anjuran untuk berkurban, dan doa untuk umat Muslim di seluruh dunia. Jamaah dianjurkan untuk tetap berada di tempat dan mendengarkan khutbah dengan khusyuk.

Tips agar Salat Iduladha Lebih Khusyuk

  • Lakukan wudhu dengan sempurna, kenakan pakaian bersih dan rapi, serta pastikan datang lebih awal agar mendapat tempat yang nyaman.
  • Mengerti arti dari setiap bacaan dapat membantu meningkatkan kekhusyukan.
  • Pastikan untuk mengikuti gerakan imam sesuai urutan tanpa terburu-buru.

Setiap komponen dalam Salat Iduladha, mulai dari niat hingga khutbah, mengandung nilai spiritual yang mengajarkan ketaatan, kesyukuran, dan solidaritas. Takbir tambahan mengingatkan kita akan kebesaran Allah, sementara khutbah setelah Salat menjadi momen refleksi bersama tentang makna berkurban.

Menjalakan salat Iduladha sesuai tuntunan, kita tidak hanya meraih pahala, tetapi juga memperkuat iman dan hubungan dengan sesama umat Muslim. (ZAS)

Terkini