JAKARTA – Yogyakarta kembali menjadi salah satu tujuan utama wisatawan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Vice President Corporate Communication KAI Anne Purba menyampaikan bahwa tingginya arus wisatawan ke Yogyakarta tercermin dari rata-rata jumlah pelanggan harian selama periode Nataru.
Mengacu pada data PT Kereta Api Indonesia (KAI), kereta api jarak jauh melayani rata-rata 10.664 pelanggan per hari.
Sementara itu, kereta bandara mencatat sekitar 9.846 pelanggan per hari, Commuter Line Yogyakarta melayani rata-rata 27.939 pelanggan per hari, dan KA Prameks sekitar 3.101 pelanggan per hari.
"Data tersebut menunjukkan bahwa Stasiun Yogyakarta berperan strategis sebagai simpul mobilitas, baik untuk perjalanan jarak jauh, regional, maupun perkotaan selama masa Nataru,” ujar Anne dikutip dari siaran resmi KAI, Selasa (23/12/2025).
Ia menjelaskan lebih lanjut, integrasi konektivitas antarmoda antara kereta api jarak jauh, Commuter Line Yogyakarta, layanan Prameks, hingga kereta bandara menuju Yogyakarta International Airport membuat Stasiun Yogyakarta mampu melayani rata-rata 51.550 penumpang KAI Group per hari sepanjang libur akhir tahun.
Dari sisi operasional selama masa Angkutan Nataru 2025/2026, Anne menyebut Stasiun Yogyakarta melayani rata-rata 50 perjalanan kereta bandara setiap hari.
Selain itu, terdapat 31 perjalanan Commuter Line, 13 perjalanan kereta api jarak jauh, serta 10 perjalanan KA Prameks. Tingginya intensitas layanan tersebut mencerminkan besarnya kebutuhan mobilitas masyarakat di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
"Untuk memastikan kelancaran, keamanan, dan ketertiban perjalanan, KAI memperkuat Posko Keamanan Nataru yang beroperasi selama 24 jam," imbuh Anne.
Posko tersebut berfungsi sebagai pusat koordinasi pengamanan, pengelolaan arus penumpang, serta pengendalian layanan, terutama di stasiun-stasiun dengan tingkat kepadatan tinggi.
Selain itu, KAI mengimbau pelanggan agar mematuhi arahan petugas, menjaga keselamatan saat berada di peron, mendahulukan penumpang yang turun dari kereta, serta datang lebih awal ke stasiun, setidaknya 30 menit sebelum jadwal keberangkatan.
Masyarakat juga disarankan merencanakan perjalanan sejak awal dan memanfaatkan aplikasi Access by KAI untuk kemudahan pembelian tiket serta memperoleh informasi perjalanan.
"Melalui penguatan Posko Keamanan dan disiplin bersama, KAI berkomitmen menjaga agar mobilitas masyarakat selama Nataru, khususnya di Yogyakarta sebagai kota tujuan favorit, dapat berlangsung aman, tertib, dan lancar,” kata Anne.
Okupansi hotel capai 70 persen
Tingginya minat wisatawan berlibur ke Yogyakarta juga terlihat dari tingkat keterisian kamar hotel menjelang Natal dan Tahun Baru.
"Favorit pilihan wisatawan masih di wilayah tengah kota Yogyakarta, seperti Malioboro dan sekitarnya, di sana rata-rata okupansinya sudah 70 persen," kata Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Deddy Pranowo Eryono, dikutip pada Selasa (23/12/2025).
Ia menuturkan, berdasarkan data reservasi periode 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026, tingkat okupansi akomodasi di Yogyakarta berada di kisaran 30 hingga 45 persen.
"Saat ini realita bisa mencapai rata-rata 55 persen, ini akan merangkak naik prediksinya," sebut Deddy.
Deddy menambahkan, sejak 21 Desember hingga 25 Desember, okupansi akomodasi di Yogyakarta terpantau mengalami peningkatan.
Berdasarkan catatan hotel anggota PHRI, sebagian besar tamu tidak melakukan pemesanan lebih awal, melainkan langsung datang dan memesan di lokasi.
Meski okupansi hotel di kawasan Malioboro dan sekitarnya rata-rata telah mencapai 70 persen, pada tanggal 30 dan 31 Desember 2025 tingkat keterisiannya masih berada di kisaran 35 persen.
"Masih banyak tersedia kamar di anggota PHRI wilayah DIY, karena saat ini wisatawan juga memilih di indekost harian, villa, homestay, rumah dadakan yang disewakan," kata Deddy.
Selain itu, ia menyebut wisatawan juga memilih menginap di apartemen yang sebagian besar tidak berizin, tidak sesuai peruntukan, serta tidak membayar pajak.
Bagi wisatawan yang berencana berlibur dan menghabiskan akhir tahun di Yogyakarta, Deddy menyarankan agar melakukan reservasi terlebih dahulu, baik melalui online travel agent (OTA) maupun langsung ke hotel yang telah dipilih.
"Hati-hati banyak penipuan via google map, yang nomor ponsel sudah siganti dengan nomor ponsel penipu. Sebaiknya cari data resmi anggota PHRI dari hotel non bintang, sampai hotel bintang 5 di website PHRI DIY," kata Deddy.