JAKARTA – Maraknya kasus penipuan berkedok jasa konstruksi membuat banyak orang waswas saat hendak membangun atau merenovasi rumah.
Menjawab keresahan ini, Didik Subi, pendiri Bintoro Build, menekankan bahwa masyarakat harus proaktif untuk terhindar dari praktik culas yang seringkali berawal dari iming-iming harga murah.
Menurut Didik, memilih kontraktor yang tepat adalah langkah krusial untuk mencegah kerugian besar, mulai dari proyek mangkrak hingga uang yang dibawa lari. Ia membagikan empat kunci utama untuk memverifikasi kredibilitas kontraktor, sehingga masyarakat tidak menjadi korban penipuan.
"Harga murah di awal seringkali menjadi jebakan. Ini adalah salah satu modus penipuan yang paling umum, yang ujungnya justru membuat biaya membengkak," buka Didik Subi.
"Oleh karena itu, calon klien harus proaktif melakukan verifikasi untuk memastikan tidak berhadapan dengan penipu," katanya.
Berikut adalah empat langkah verifikasi ala Didik Subi dari Bintoro Build untuk menghindari penipuan kontraktor
1. Kunjungi Kantor Fisik
Langkah pertama untuk menyaring potensi penipuan adalah memastikan kontraktor memiliki kantor fisik yang jelas dan operasional.
"Kantor adalah cerminan akuntabilitas," jelas Didik. Kontraktor yang tidak memiliki basis operasional yang jelas lebih berisiko menghilang jika terjadi masalah.
"Di Bintoro Build, kami selalu terbuka bagi calon klien yang ingin datang berkonsultasi langsung di kantor kami," ujarnya.
2. Tinjau Langsung Proyek yang Sedang Berjalan
Untuk menghindari penipuan kualitas, jangan hanya mengandalkan portofolio foto. Didik Subi menegaskan bahwa meninjau langsung proyek yang sedang dikerjakan adalah cara terbaik menilai kejujuran kontraktor.
"Di lokasi proyek, Anda bisa melihat kualitas asli pekerjaan dan material yang digunakan. Kontraktor profesional seperti Bintoro Build tidak akan ragu memperlihatkannya," tegasnya.
3. Validasi Testimoni dan Ulasan Klien
Jejak digital adalah alat yang ampuh untuk mendeteksi potensi penipuan. Didik Subi menyarankan untuk tidak hanya membaca testimoni di situs resmi.
"Cari ulasan di platform netral seperti Google Maps. Ini memberikan gambaran jujur mengenai rekam jejak kontraktor dan apakah ada keluhan terkait penipuan atau wanprestasi dari klien sebelumnya," sarannya.
4. Perhatikan Kontrak Kerja (SPK) yang Detail
Kunci pengaman terakhir dari segala bentuk penipuan adalah kontrak kerja yang mengikat secara hukum. Menurut Didik Subi, semua detail harus tertulis, mulai dari spesifikasi material, timeline, hingga skema pembayaran bertahap.
"SPK yang detail melindungi klien dari penipuan. Skema pembayaran berdasarkan progres, bukan uang muka yang besar, adalah standar yang diterapkan di Bintoro Build untuk menjamin keadilan," terangnya.
"Memilih kontraktor adalah memilih partner. Lakukan riset teliti agar investasi besar Anda aman dari penipuan dan mimpi Anda terwujud dengan baik," pungkasnya.