Mengenal Native Ads, Jenis dan Contohnya

native ads

Native ads adalah jenis iklan dengan cara kerja yang menyelaraskan bentuk serta fungsi platform tempat iklan akan muncul. Di Indonesia, penamaannya sering disebut sebagai iklan native.

Keberadaan iklan di dalam website dapat menghasilkan uang bagi pemiliknya. Namun, banyaknya iklan yang ada di dalam artikel membuat pengguna internet mengambil langkah memblokir iklan yang terksesan mengganggu demi kenyamanan saat berselancar di dunia maya.

Sebagai publisher Google Adsense, pemblokiran iklan ini tentu akan berimbas terhadap pendapatan blogger. Pasalnya, tak sedikit blogger yang masih mengandalkan penghasilan aktif dari adsense.

Namun, kepiawaian blogger dalam meracik template patut diacungi jempol. Mereka terus berinovasi untuk membuat template blogger terbaik. Dengan harapan iklan tetap muncul meskipun pengguna internet telah memblokir iklan yang ada.

Kendati demikian, tidak semua pengguna internet melakukan hal “menyebalkan” itu. Dan tidak semua blogger full time pula mengandalkan Adsense semata. Sebab, masih banyak cara untuk menghasilkan uang dari blog.

Nah, jika kamu masih berupaya mendaftarkan blog ke google adsense, tetapi tak kunjung diterima, sebaiknya gunakan native ads.

Apa Itu Native Ads?

Bagi kamu yang telah lama berkecimpung di dunia blog, tentu tidak asing lagi mendengar native ads. Sebenarnya apa sih native ads itu?

Jadi, native ads adalah jenis iklan yang cara kerjanya menyelaraskan bentuk serta fungsi platform tempat iklan akan muncul. Artinya, iklan native ads akan menyesuaikan jenis huruf, warna, dan bentuk sesuai layout website.

Selain keunggulan dalam penyesuaian, native advertising juga dikemas dalam bentuk gambar, artikel, multimedia sehingga tidak mengganggu pengguna internet karena formatnya menyatu, menyesuaikan konten-konten yang ada di blog.

Di Indonesia sudah banyak media mainstream dan blog yang menggunakan iklan native ini. Bahkan Google Adsense pun telah menerapkan native ads (sesuai konten) untuk bisa digunakan oleh publisher. Sayangnya, untuk layanan satu ini, google memiliki ketentuan sendiri bagi publisher Google Adsense.

Jenis Native Ads

Teknologi akan terus berkembang mengikuti zamannya. Begitu pun perubahan untuk periklanan daring (online). Hal itu mengingat betapa pesatnya pertumbuhan pengguna internet, dan akses internet melalui smartphone.

Maka, sudah sewajarnya pula dunia periklanan online memberi impact positif bagi publisher dan advertiser.

Untuk mengetahui apa saja jenis native ads, berikut penjelasan ringkas tentang iklan native.

1. Iklan Bergambar Natural

Iklan bergambar natural merupakan jenis iklan native yang terpajang di sebuah website dalam bentuk banner sebagaimana iklan online pada umumnya.

Akan tetapi, iklan yang ditampilkan terlihat organik dan relevan secara kontekstual dengan website serta tempat munculnya konten.

2. Daftar Promosi

Bagi kamu yang kerap berbelanja online, tentu tak asing lagi dengan daftar iklan promosi (promoted listings).

Lebih terang, saat kamu mencari handphone di situs e-commerce, maka akan terlihat beberapa daftar sponsor di hasil pencarian situs tersebut. Nah, meski iklan itu berbayar, secara tampilan menyerupai postingan yang ada, sehingga tampak seperti bukan iklan melainkan konten yang ada.

3. Di Antara Postingan

Iklan native ini muncul pada bagian feed di blog atau website. Jika kamu sedang membuka media sosial seperti Instagram atau Facebook, makan iklan jenis ini berada di antara postingan halaman utama.

Selain itu, native ads jenis ini pada setiap website pun tidak sama, bergantung dari user experience (UX) dari tiap-tiap website.

4. Unit Pencarian Berbayar

Iklan jenis ini bisa kamu temukan saat kamu mengetikan kata kunci di mesin pencari milik google. Tampilan iklan native pada mesin pencari biasanya terlihat seperti hasil pencarian organik, meski pada kenyataannya hasil dari penelusuran yang ditampilkan pertama kali adalah iklan berbayar.

5. Rekomendasi Widget

Iklan native jenis ini biasanya dapat kita lihat di bagian akhir artikel sebuah website yang merekomendasikan konten tambahan yang mungkin disukai pembaca. Selain itu, jenis iklan native ini juga bisa ditemukan di media sosial dan situs mesin pencarian.

Contoh Native Ads

Adapun contoh native ads yang bisa digunakan untuk para blogger sebagai publisher, di antaranya adalah:

1. Iklan MGID

MGID merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang periklanan. Sejauh ini peran MGID dalam industri periklanan online cukup menjanjikan, khususnya bagi publisher. Bahkan penghasilan iklan MGID dikabarkan bisa lebih besar ketimbang Google Adsense.

Maka, tak jarang media-media besar di Indonesia juga memasang iklan native ini di situs mereka. Cara kerjanya pun cukup mudah. MGID akan menghubungkan pihak advertiser dengan publisher sebagai pemilik situs yang mempunyai reputasi bagus. Dengan kata lain, syarat untuk diterima sebagai publisher MGID harus memiliki unique visitor ribuan.

Sama halnya dengan pelayanan iklan lainya, di MGID, publisher dapat mengatur sendiri iklan yang akan dipasang. Mulai dari peletakan posisi iklan hingga jumlah iklan yang akan dikampanyekan. Sebaiknya, posisi untuk native ads ini ditaruh di bagian akhir artikel.

MGID didirikan sejak 2004 oleh programmer muda asal Ukraina Stanislav Telyatnikov. Puluhan tahun berkecimpung di industri periklanan online, MGID terus berkembang dan melakukan ekspansi besar untuk menjangkau pemasaran online seluruh dunia. Soal reputasi, tentu tak perlu diragukan lagi.

2. Iklan Dable

Native ads Dable adalah layanan iklan yang mempersonalisasi dan mengirimkan iklan jenis konten ke jaringan media terbesar di Korea.

Di Indonesia sendiri, tak sedikit media besar dan blog menggunakan iklan native ini untuk menambah penghasilan dari website. Namun, untuk bisa menjadi mitra Dable, syaratnya pun tidak semudah yang dikira.

Publisher harus memiliki pengunjung blog yang tinggi. Selain itu, syarat utama lainnya adalah calon publisher harus mengirim data Google Analytics 3 bulan terakhir dengan minimal Page View (PV) 200K, dan menyertakan jumlah artikel yang telah diposting di website. Paling tidak, kamu harus mempunyai ratusan artikel untuk menjadi mitra mereka.

Jika kamu adalah salah satu yang memenuhi syarat-syarat tersebut, silakan saja mencoba mendaftarkan blog atau website kamu ke sana.

Itulah yang bisa kami informasikan mengenai native ads, mulai dari apa itu native ads, jenis native ads beserta contohnya. Semoga bermanfaat ya.