Cara terbaik untuk membangun jembatan yang lebih erat dengan followers (pengikut) adalah dengan membuat podcast. Tak heran, kehadiran podcast dalam satu tahun terakhir begitu digandrungi oleh berbagai kalangan, termasuk kawula muda.
Banyak orang mulai membuat podcast dengan tujuan berbeda-beda. Misalnya untuk sarana hiburan semata, bahkan sebagai wadah membangun sebuah brand, atau bagi seorang pebisnis, siniar bisa menjadi media untuk membangun reputasi yang baik.
Saat ini, kita bisa mendengarkan sekaligus menyakisakan konten ngobrol-ngobrol di kanal Youtube. Namun, apa sesungguhnya podcast itu?
Pengertian
Podcast atau siniar adalah rekaman diskusi dalam bentuk audio yang mengulas topik tertentu, seperti bisnis, atau membahas isu-sisu terkini yang dapat diperdengarkan oleh khalayak. Lantaran podcast adalah siaran audio digital, maka untuk mendengarkannya, kita bisa mendapatkanya melalui iTunes maupun Spotify.
Namun, seiring perkembangan zaman, hasil dari sebuah rekaman ini bisa disaksikan secara visual, dengan kata lain, konten siniar tersebut bisa dijadikan konten Youtube oleh para kreatornya. Konten obrolan ringan juga sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena bisa didengarkan saat di dalam perjalanan menuju kantor, bahkan saat melakukan pekerjaan.
Seperti yang telah disinggung di atas, adanya Podacast dapat membantu dalam membangun reputasi yang baik, berbagai informasi, dan bisa mengarahkan pendegar ke website, dan lain sebagainya. Ingar-bingar inilah, yang pada akhirnya membuat banyak orang mencoba terjun ke dunia podcast.
Baca juga:
Voice Over: Pengertian, Fungsi, dan Skill yang Diperlukan
Jenis-Jenis Siniar
Sebelum kamu berencana membuat Podcast, ada baiknya kamu mengenal jenis-jenis siniar. Hal ini bertujuan supaya kamu dapat memutuskan jenis siniar kamu ke nantinya. Nah, berikut jenis podcast yang harus kamu tahu.
1. Interview (Wawancara)
Yang satu ini tentu sudah familiar di telingamu, kan? Ya, betul, Interview Podcast merupakan podacast yang mewawancarai narasumber, yang berbebeda setiap episode. Contoh interview podcast yang paling terkenal di Indonesia adalah Deddy Corbuzier di saluran Youtubenya.
2. Solo
Jika kamu senang dengan story telling, agaknya Solo Siniar cocok denganmu. Umumnya konten solo ini bersifat monolog. Dengan kata lain, jenis satu ini tidak memerlukan nara sumber laiknya Interview. Bisa kebayang kan ke arah mana solo podcast ini?
Ya, Podcast ini umunya digunakan untuk menyampaikan opini, tanya jawab ataupun berbagi informasi antara pembuat Podcast dan pendengar.
3. Multi Host
Dari kata “multi” saja, tentu kamu sudah bisa menarik kesimpulan, bahwa seorang host saja tidak cukup. Itu artinya, Multi Host Podcast boleh memiliki dua host atau lebih. Dari segi diskusi, isi konten ini umumnya bisa bersifat menghibur, karena dipandu oleh dua orang yang memiliki sudut pandang berbeda dari isu yang sedang dibahas. Jika ditarik ke arah yang lebi spesifik, multi host podcast cocok bagi pendengar yang gemar mendengarkan percakapan seru alih-alih mendengarkan debat yang bisa mencerahkan (tergantung sudut padang pendengarnya juga).
Baiklah, berikutnya kita akan belajar bagaimana cara membuat podcast, hal apa saja yang diperlukan, dan tips membuatnya agar disukai pendegar.
Cara Membuat Podcast
Kalau ingin memulai konten yang berisi obrolan ringan, lakukan dari sekarang. Jangan terlalu banyak perhitungan. Langsung action saja. Namun sebelum itu, untuk membuat sebuah podcast untuk pribadi, kamu harus mengetahui langkah-langkahnya.
Berikut cara membuat siniar untuk pribadi
1. Menyiapkan Tempat
Menyiapkan tempat menjadi hal yang paling utama untuk dipersiapkan. Tak ada salahnya, jika kamu ingin memulai podcastmu sendiri, kamu menyiapkan studio khusus untuk hal ini. Tak perlu ruangan besar. Kamu desain ruangan atau studiomu jadi kedap suara. Hal ini berguna saat kamu melakukan rekaman tidak ada gangguan (noise).
2. Peralatan dan Kebutuhan
Hal berikutnya, yaitu pelatan dan kebutuhan. Apa saja perlataan dan kebutuhan untuk siniar ini? Nah, umumnya, banyak hal yang diperlukan, tetapi karena baru ingin memulai, kamu memerlukan microphone, perekam audio, penyunting perangkat lunak (software editing).
Sebenarnya, untuk masalah alat dan kebutuhan bergantung keperluan saja. Yang penting dari sebuah konten obrolan itu adalah isi percakapan, dan syukur-syukur hasil rekamannya tidak ada noice.
3. Menentukan Niche
Nah, nilai sebuah konten terletak pada niche. Pemilihan niche yang akan dibuat akan menentukan kualitas. Jadi, agar kamu tidak kehabisan ide untuk mengembangkan konten-konten berikutnya hingga ke depan, maka pilihlah niche yang benar-benar kamu kuasai, dan kamu memahaminya dengan baik.
4. Mulai Rekam
Tiga poin di atas sedikit banyak telah memberi gambaran, bagaimana cara membuat podcast. Jika kamu telah siap dengan itu semua, maka saatnya kamu mulai merekam konten pertamamu. Di sini, kamu bisa memanfaatkan perangkat lunak untuk merekam suara, seperti Audacity. Namun, pastikan hasil rekaman pertamamu berjalan dengan baik, agar semakin semangat membuat konten selanjutnya.
5. Menyunting Hasil
Menyunting hasil rekaman bertujuan untuk mempertahankan volume yang konsisten, menambahkan intro dan outro, memperbaiki kesalahan dan menghilangkan celah udara kosong. Kamu bisa menggunakan Audacity, Adobe Audition atau GarageBand untuk menyunting (edit) hasil.
Nah, demikian yang bisa Kawula sampaikan kali ini tentang cara membuat podcast. Jadi, kapan kamu akan memulai konten ngobrol-ngobrol pertamamu?