Perbedaan Pinterest & Instagram untuk Strategi Marketing

Perbedaan Pinterest & Instagram untuk Strategi Marketing
beda pinterest dan instagram

KAWULA ID – Media sosial memegang peranan krusial dalam strategi pemasaran digital, terutama untuk meningkatkan penjualan. Kekuatan konten visual—berupa gambar dan video—menjadi daya tarik utama bagi calon pembeli, menegaskan bahwa masyarakat cenderung lebih mudah mengonsumsi informasi secara visual daripada tekstual.

Dua platform yang unggul dalam hal ini adalah Instagram dan Pinterest. Keduanya menjadi andalan bagi kalangan sosialita, pebisnis online, dan pengguna yang mencari inspirasi atau produk.

Lalu, bagaimana kekuatan masing-masing platform ini untuk bisnis online? Apa saja keunggulannya, dan mana yang lebih baik untuk bisnis Anda? Agar tidak salah dalam mengambil keputusan, mari kita simak perbedaan mendetail antara Pinterest dan Instagram.

Beda Pinterest dan Instagram untuk Bisnis

Memilih antara Pinterest dan Instagram untuk mengembangkan bisnis sering kali bergantung pada tujuan spesifik Anda. Setiap platform memiliki keunikan dan audiens yang berbeda. Mari kita bedah satu per satu.

1. Target Audiens

Mengenali target audiens adalah langkah pertama dan terpenting. Tanpa pemahaman yang jelas tentang siapa calon pembeli Anda (usia, lokasi, minat, dll.), upaya pemasaran di media sosial bisa menjadi sia-sia.

Berikut adalah perbandingan statistik audiens kedua platform:

Audiens Instagram (menurut Hootsuite):

  • Memiliki lebih dari 1 miliar pengguna aktif.
  • 64% penggunanya berusia 18-29 tahun.
  • Digunakan oleh lebih banyak wanita (39%) dibandingkan pria (30%).
  • Untuk rentang usia 18-34 tahun, pengguna pria tercatat 20 juta lebih banyak daripada wanita.

Audiens Pinterest (menurut SproutSocial):

  • Memiliki lebih dari 250 juta pengguna aktif.
  • Mayoritas pengguna (81%) adalah wanita.
  • Setengah dari orang dewasa berusia 18-34 tahun menggunakan Pinterest setidaknya sebulan sekali.
  • Memiliki basis pengguna dengan daya beli tinggi: 
    • 40% memiliki pendapatan tahunan $100.000+.
    • 50% memiliki pendapatan tahunan $50.000+.

Simulasi:

  • Jika Anda menjual custom t-shirt yang menyasar anak muda, Instagram adalah pilihan yang lebih tepat.
  • Namun, jika Anda adalah seorang event planner yang menargetkan audiens wanita dengan daya beli lebih tinggi untuk merencanakan acara seperti pernikahan atau dekorasi rumah, Pinterest mungkin lebih efektif.

2. Kurasi Konten vs. Kreasi Konten

Meskipun sama-sama berbasis visual, cara pengguna berinteraksi dengan konten di kedua platform ini sangat berbeda.

  • Pinterest: Platform Kurasi Konten Pinterest berfungsi seperti papan buletin digital atau visual bookmarking tool. Pengguna datang ke Pinterest untuk mencari, menemukan, dan menyimpan (mengkurasi) ide atau konten yang mereka anggap menarik. Mereka menyimpan tautan dan gambar ke dalam "Papan" (Boards) berdasarkan hobi atau minat. Di sini, relevansi topik jauh lebih penting daripada waktu. Konten yang dibuat setahun lalu bisa tetap populer jika masih relevan.
  • Instagram: Platform Kreasi Konten Instagram lebih fokus pada kreasi dan berbagi pengalaman personal. Pengguna membuat konten (foto dan video) untuk dibagikan kepada pengikut mereka. Konten ditampilkan secara kronologis di feed, mirip dengan Twitter. Fitur "Stories" yang hilang setelah 24 jam juga menekankan sifat konten yang lebih spontan dan berjangka waktu pendek.

3. Penelusuran Konten

Cara pengguna menemukan konten juga menjadi pembeda utama.

  • Instagram sangat bergantung pada hashtag (tagar). Pengguna dapat mengikuti tagar tertentu sesuai minat mereka. Bagi bisnis, menggunakan tagar yang relevan (misalnya, #bajumuslim atau #dekorasirumah) adalah cara utama agar konten Anda ditemukan oleh calon pelanggan baru.
  • Pinterest berfungsi lebih seperti mesin pencari visual. Meskipun tagar bisa digunakan, fungsi utamanya tidak sepenting di Instagram. Di sini, pengguna menemukan konten melalui kata kunci di kolom pencarian. Oleh karena itu, penamaan Papan dan deskripsi Pin yang jelas dan kaya kata kunci sangat penting agar konten Anda muncul dalam hasil pencarian.

4. Berbagi Tautan (Link)

Kemampuan untuk mengarahkan audiens ke luar platform adalah salah satu perbedaan paling signifikan.

  • Instagram sangat membatasi penggunaan tautan. Anda hanya bisa menempatkan satu tautan aktif di bio profil. Tautan yang ditulis di caption atau komentar tidak dapat diklik.
  • Pinterest jauh lebih ramah untuk lalu lintas web. Anda dapat menambahkan tautan aktif ke setiap Pin yang Anda unggah. Hal ini menjadikannya platform yang sangat kuat untuk mempromosikan postingan blog, tutorial, panduan, dan halaman produk.

5. Tujuan: Menjual Langsung vs. Membangun Kesadaran Merek

Berdasarkan poin-poin di atas, kita bisa menyimpulkan tujuan utama masing-masing platform.

  • Pinterest lebih efektif untuk mendorong penjualan langsung. Platform ini sering disebut sebagai "surga belanja online" karena pengguna aktif datang untuk mencari inspirasi dan produk. Statistik mendukung hal ini:
    • 90% pengguna mingguan memakai Pinterest untuk membuat keputusan pembelian.
    • 55% pengguna mencari produk secara spesifik.
    • Kemudahan menyematkan tautan pada setiap Pin memungkinkan Anda mengarahkan calon pembeli langsung ke halaman produk di situs web Anda.
  • Instagram lebih efektif untuk membangun kesadaran merek (brand awareness) dan komunitas. Meskipun tidak ideal untuk mengarahkan lalu lintas secara langsung, Instagram sangat kuat dalam membangun hubungan dengan audiens. Platform ini membantu merek Anda agar tetap diingat oleh pelanggan, menampilkan kepribadian merek, dan mendorong interaksi yang pada akhirnya dapat berujung pada penjualan.

6. Jangka Waktu Konten

  • Pinterest: Konten di Pinterest memiliki umur yang sangat panjang. Sebuah Pin dapat terus menghasilkan lalu lintas (traffic) selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun setelah diunggah. Ini menjadikannya investasi konten jangka panjang.
  • Instagram: Konten di Instagram memiliki umur yang sangat singkat. Sebuah postingan di feed biasanya hanya relevan selama 24-48 jam, sementara Stories hanya bertahan 24 jam.

Kesimpulan: Mana yang Harus Dipilih?

Memilih platform yang tepat tidak boleh hanya berdasarkan popularitas, tetapi harus disesuaikan dengan tujuan bisnis, target audiens, dan jenis konten Anda.

  • Pilih Pinterest jika tujuan utama Anda adalah:
    • Meningkatkan lalu lintas (traffic) ke situs web atau blog.
    • Mendorong penjualan produk secara langsung.
    • Menjangkau audiens yang sudah dalam mode "mencari & membeli".
  • Pilih Instagram jika tujuan utama Anda adalah:
    • Meningkatkan kesadaran merek (brand awareness).
    • Membangun komunitas dan interaksi personal dengan audiens.
    • Menampilkan kepribadian dan budaya bisnis Anda.

Pada akhirnya, Anda tidak harus memilih salah satu. Menggunakan keduanya secara strategis bisa menjadi pendekatan yang paling kuat. Gunakan kekuatan masing-masing platform untuk saling mendukung dan memaksimalkan jangkauan bisnis Anda di dunia digital.

Ikuti Artikel Terbaru Kawula ID di Google News

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index