KAWULA ID – Pencak silat tidak hanya sekadar seni bela diri, namun juga merupakan bagian dari identitas budaya Indonesia yang sudah ada sejak lama. Seni ini tidak hanya mengajarkan teknik bertahan diri, tetapi juga memuat nilai-nilai luhur yang menjadi cerminan jati diri bangsa.
Handito, seorang praktisi dan pemerhati budaya, mengungkapkan bahwa pencak silat telah ada sejak abad ke-7, dan mulai berkembang seiring dengan sejarah panjang kerajaan-kerajaan di Nusantara.
“Pencak silat dimulai sebagai cara masyarakat untuk melindungi diri dari ancaman alam dan musuh. Seiring berjalannya waktu, seni bela diri ini dipengaruhi oleh berbagai kebudayaan besar seperti Hindu-Buddha dan Islam, serta menjadi bagian penting dari kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya dan Majapahit,” ujarnya.
Menurutnya, pada abad ke-20, Pencak Silat semakin terstruktur dengan didirikannya Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada tahun 1948, dan kini telah menjadi cabang olahraga yang diakui di tingkat internasional.
Perhatian terhadap pelestarian pencak silat semakin besar, terutama di kalangan generasi muda di Pagesangan, Surabaya. Untuk itu, Handito menegaskan pentingnya modernisasi dalam mengenalkan pencak silat agar tetap relevan di era sekarang.
“Untuk menarik minat generasi muda, menurut saya Pencak Silat perlu disajikan dengan cara yang lebih modern, namun tetap mempertahankan nilai budaya yang ada. Seperti melalui kompetisi yang menarik, memasukkan Pencak Silat ke dalam kegiatan sekolah, serta memanfaatkan media sosial untuk mengenalkannya lebih luas,” terangnya.
Menurutnya, pelestarian Pencak Silat lebih dari sekadar menjaga tradisi. Namun juga bagian dari usaha untuk membangun kesadaran akan pentingnya budaya dan nasionalisme di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.
“Dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, komunitas, hingga dunia pendidikan, sangat diperlukan agar warisan ini terus berkembang dan tetap dikenal luas. Di tengah perubahan zaman, Pencak Silat membuktikan bahwa budaya lokal tetap bisa bertahan, bahkan berkembang, dan menjadi simbol kebanggaan bangsa yang diakui secara internasional,” pungkasnya.