Penyebab Blog Sepi Pengunjung
Sebelum masuk pada penyebab website sepi pengunjung, sebaiknya kamu harus tahu bahwa untuk mendapatkan pengunjung oraganik memang bukan perkara gampang. Pasalnya, untuk mencapai hal itu, perlu pengetahuan dasar tentang SEO (Search Engine Optimization). Banyak panduan belajar SEO gratis yang bisa didapatkan di internet. Lalu, apa itu pengunjung organik? Pengunjung organik adalah orang yang paling berpotensi mendatangkan pemasukan untuk kamu. Kenapa demikian? Karena mereka adalah orang-orang yang memiliki ketertarikan atau minat terhadap suatu produk/jasa yang ditawarkan lewat websitemu. Oleh karena itu, penting sekali bagi pelaku bisnis atau pemilik website melakukan riset kata kunci sebelum mempublikasikan produk/jasa di website. Tujuannya jelas, menjaring calon kustomer berdasarkan minat mereka. Kemudian apa saja penyebab blog sepi pengunjung? Berikut uraiannya. 1. Optimasi SEO Belum Dilakukan Seperti yang telah disinggung di awal, lalu lintang pengunjung website dipengaruhi beragam faktor, salah satunya optimasi SEO. Nah, barangkali tidak semua pebisnis terkendala dalam hal ini. Namun bagi pemula, hal inilah yang terkadang luput dilakukan karena faktor ketidaktahuan. Optimasi SEO dasar bisa dilakukan dengan mengintegrasikan (mengaitkan) situs ke Google Search Console dan Google Analytic. Sesimpel itu. Tindakan sederhana ini perlu dilakukan apabila website kamu sudah online atau bisa diakses oleh pengguna internet. Dengan menautkan Google Search Console atau Google Analytic, kamu bisa memantau peforma dari situsmu. Data yang disajikan kedua tools bikinan Google ini, bisa dijadikan panduan untuk menganalisis seperti pengoptimalan kata kunci, melakukan perbadingan kata kunci yang ditargetkan melalui jumlah jangkauan (impression), dan lain sebagainya. Jadi, hal paling dasar dalam Optimasi SEO OnPage, yaitu menautkan situs ke Google Analytic dan Google Search Console. 2. Perhatikan Kualitas Konten Saya percaya semua orang bisa menulis dengan versinya sendiri. Namun, jika sudah bicara menulis di website, ada mutu tulisan yang tidak dibantah. Sebab, persaingan di mesin pencari adalah kualitas konten yang disajikan oleh suatu website. Hemat saya, kualitas konten bukan semata-mata diukur dari panjang atau pendeknya suatu artikel, melainkan dari banyak faktor yang bisa diperdebatkan. Boleh jadi, karena website sudah cakap dan bagus di mata Google, artikel pendek pun bisa nongol di halaman satu. Nah, sependek pengalaman saya, artikel yang baik terdiri dari 500-1000 kata, yang memberikan manfaat bahkan solusi bagi pembaca. Jadi, jika kamu punya kemauan membuat artikel berkualitas untuk pengujung websitemu, maka buatlah mereka tidak merasa digurui oleh artikel yang kamu sajikan. Tanggapi komentar mereka jika ada yang meninggalkan komentar. Dengan begitu, kamu sedikit banyak sudah membangun ruang percakapan atau diskusi hangat dengan pengunjung website. 3. Pastikan Kecepatan Website saat Diakses Banyak yang berpendapat bahwa kecepatan loading website bisa memengaruhi intensitas pengunjung. Maka dari itu, pastikan saat website diakses loading-nya tidak melebih dari tiga detik. Bagaimanapun loading website yang lambat akan membuat pengunjung gerah, dan akan mengakhiri aktivitas kunjungan sedini mungkin. Dampaknya adalah peforma situs tersebut masuk dalam kategori “buruk”, sehingga mengakibatkan rasio pentalan (bounce rate) meningkat. Berikut patokan kecepatan loading website yang perlu diketahui- Di bawah 1 detik = sempurna
- 1-3 detik = di atas rata-rata
- 3-7 detik = buruk
- 7 detik ke atas = sangat buruk